Thursday, July 2, 2015

Ringkasan Khotbah - 21 Juni 2015

TEGUH BERTUMBUH DI TENGAH HIDUP YANG GADUH

Antony Robin yang adalah seorang motivator, pernah mengatakan, “Every problem is a gift – without problems we would not grow” (Setiap masalah adalah sebuah hadiah – tanpa banyaknya masalah kita tidak akan pernah bertumbuh). Baginya segala kesulitan, tantangan, dan persoalan yang dijumpai dalam kehidupan adalah sebuah hadiah yang patut disyukuri sebab semua itu akan menolong seseorang untuk bertumbuh. Saya setuju dengan pendapatnya, sebagai orang percaya saya juga melihat bahwa setiap persoalan yang Tuhan ijinkan ada maksudnya.

Kita bisa belajar dari seorang Daud ketika menghadapi Goliat. Di saat para pasukan Israel lari terbirit-birit melihat gagahnya Goliat, Daud yang masih muda belia itu sama sekali tidak takut. Daud berani menghadapi Goliat. Mengapa dia berani? Karena dia percaya bahwa Tuhan yang telah menolongnya dari cakar singa dan beruang yang dia temui di saat menggembalakan domba, akan menolongnya melawan Goliat. Dan benar, bahwa dengan maju atas nama Tuhan, Daud mampu mengalahkan Goliat.

Saat ini, Goliat itu bisa hadir dalam hidup kita berupa masalah kehidupan. Kita harus mampu menjadi seperti Daud yang berani menghadapi Goliat, berani menghadapi masalah. Saat kita menjumpai masalah dalam hidup kita, jangan takut, bahkan lari dari masalah. Semakin kita lari dari masalah maka masalah akan semakin menjadi mimpi buruk bagi kita.

Rasul Paulus pun dalam pelayanannya sering kali menemui banyak masalah. Banyak hambatan dan pergumulan yang harus dia hadapi. Bahkan Rasul Paulus menyebut masalah itu sebagai penderitaan. Mulai dari orang-orang yang menentangnya, kecelakaan, hukuman, sampai penjara pun dia telah merasakannya demi mengabarkan Injil. Jadi kita tahu, bahwa seorang yang beriman seperti rasul Paulus pun tetap menemui masalah dalam hidupnya. Selama kita masih hidup, tentu masalah akan senantiasa hadir.

Namun rasul Paulus mengajarkan kita untuk bersabar dalam menanggung masalah kehidupan. Dia berkata, “Sebaliknya, dalam segala hal kami menunjukkan, bahwa kami adalah pelayan Allah, yaitu: dalam menahan dengan penuh kesabaran dalam penderitaan, kesesakan dan kesukaran,…” (2 Korintus 6:4). Banyak diantara kita saat ini yang seringkali tidak sabar saat menghadapi masalah dalam kehidupan. Tak jarang karena ingin masalah cepat selesai maka seseorang berani melakukan tindakan yang bertentangan dengan kehendak Tuhan. Seseorang bisa nekat mencuri, menipu, bahkan bunuh diri yang dianggap cara untuk menyelesaikan masalah. Pada hal mereka sama sekali tidak menyelesaikannya, malah memunculkan masalah baru yang merugikan mereka atau orang-orang yang terdekat dengan mereka.

Rasul Paulus mengajarkan kepada kita untuk bersabar. Bersabar sampai kapan? Sampai kita berdamai dengan masalah kita. Berdamai dengan masalah bukan berarti masalah harus selesai, masalah mungkin masih ada, tetapi itu tidak membebani kita lagi. Setiap orang memiliki masalah, Daud, Rasul Paulus, saya, maupun Saudara! Namun kita percaya bahwa Tuhan sekali-kali tidak meninggalkan kita. Dia senantiasa menyertai kita sekalipun kita tidak dapat merasakan kehadiranNya.

(Disarikan dari kotbah Sdr. Adi Netto Kristanto pada hari Minggu, 21 Juni 2015)


No comments:

Followers

Terima Kasih Atas Kunjungan Anda


Kami Kerjalayan Kesehatan Anda

Kami Kerjalayan Kesehatan Anda