TEGUH
BERTUMBUH DI TENGAH HIDUP YANG GADUH
Antony
Robin yang adalah seorang motivator, pernah mengatakan, “Every
problem is a gift – without problems we would not grow”
(Setiap masalah adalah sebuah hadiah – tanpa banyaknya masalah kita
tidak akan pernah bertumbuh). Baginya segala kesulitan, tantangan,
dan persoalan yang dijumpai dalam kehidupan adalah sebuah hadiah
yang patut disyukuri sebab semua itu akan menolong seseorang untuk
bertumbuh. Saya setuju dengan pendapatnya, sebagai orang percaya saya
juga melihat bahwa setiap persoalan yang Tuhan ijinkan ada maksudnya.
Kita
bisa belajar dari seorang Daud ketika menghadapi Goliat. Di saat para
pasukan Israel lari terbirit-birit melihat gagahnya Goliat, Daud yang
masih muda belia itu sama sekali tidak takut. Daud berani menghadapi
Goliat. Mengapa dia berani? Karena dia percaya bahwa Tuhan yang telah
menolongnya dari cakar singa dan beruang yang dia temui di saat
menggembalakan domba, akan menolongnya melawan Goliat. Dan benar,
bahwa dengan maju atas nama Tuhan, Daud mampu mengalahkan Goliat.
Saat
ini, Goliat itu bisa hadir dalam hidup kita berupa masalah kehidupan.
Kita harus mampu menjadi seperti Daud yang berani menghadapi Goliat,
berani menghadapi masalah. Saat kita menjumpai masalah dalam hidup
kita, jangan takut, bahkan lari dari masalah. Semakin kita lari dari
masalah maka masalah akan semakin menjadi mimpi buruk bagi kita.
Rasul
Paulus pun dalam pelayanannya sering kali menemui banyak masalah.
Banyak hambatan dan pergumulan yang harus dia hadapi. Bahkan Rasul
Paulus menyebut masalah itu sebagai penderitaan. Mulai dari
orang-orang yang menentangnya, kecelakaan, hukuman, sampai penjara
pun dia telah merasakannya demi mengabarkan Injil. Jadi kita tahu,
bahwa seorang yang beriman seperti rasul Paulus pun tetap menemui
masalah dalam hidupnya. Selama kita masih hidup, tentu masalah akan
senantiasa hadir.
Namun
rasul Paulus mengajarkan kita untuk bersabar dalam menanggung masalah
kehidupan. Dia berkata, “Sebaliknya, dalam segala hal kami
menunjukkan, bahwa kami adalah pelayan Allah, yaitu: dalam menahan
dengan penuh kesabaran dalam penderitaan, kesesakan dan kesukaran,…”
(2 Korintus 6:4). Banyak diantara kita saat ini yang seringkali tidak
sabar saat menghadapi masalah dalam kehidupan. Tak jarang karena
ingin masalah cepat selesai maka seseorang berani melakukan tindakan
yang bertentangan dengan kehendak Tuhan. Seseorang bisa nekat
mencuri, menipu, bahkan bunuh diri yang dianggap cara untuk
menyelesaikan masalah. Pada hal mereka sama sekali tidak
menyelesaikannya, malah memunculkan masalah baru yang merugikan
mereka atau orang-orang yang terdekat dengan mereka.
Rasul
Paulus mengajarkan kepada kita untuk bersabar. Bersabar sampai kapan?
Sampai kita berdamai dengan masalah kita. Berdamai dengan masalah
bukan berarti masalah harus selesai, masalah mungkin masih ada,
tetapi itu tidak membebani kita lagi. Setiap orang memiliki masalah,
Daud, Rasul Paulus, saya, maupun Saudara! Namun kita percaya bahwa
Tuhan sekali-kali tidak meninggalkan kita. Dia senantiasa menyertai
kita sekalipun kita tidak dapat merasakan kehadiranNya.
(Disarikan
dari kotbah Sdr. Adi Netto Kristanto pada hari Minggu, 21 Juni 2015)
No comments:
Post a Comment