SIAPA YANG TAHU ?
Markus 13:24-37
Apa yang anda bayangkan tentang akhir zaman? Ada beberapa hal yang segera terpikir oleh kita yakni (1) Kita diingatkan tentang kematian yang datang (bagaimana pun caranya) ; (2) Kita diingatkan pada hukuman dari Tuhan dan ditinggalkan-Nya (bacaan pertama) lalu kita semua punya sikap takut. Umat Allah ketika bagian kitab Yesaya ini diberitakan maka umat Allah tidak hanya melihat pembuangan itu sebagai akhir segala-galanya karena justru sesudah itu kepada umat diberikan cara pandang terhadap kehidupan yang baru yang membuat kita menjadi lebih tangguh menghadapi kehidupan yang keras dan pelik. Dietrich Boenhoeffer, seorang pendeta Jerman yang digantung oleh Hitler karena upayanya menentang sang Fuehrer. Dokter yang menyertai eksekusinya memberi kesaksian bagaimana tegarnya Pdt. Boenhoeffer menghadapi akhir hidupnya. Ia tenang, masih sempat berdoa lebih dulu sebelum menjalani eksekusi. Bonhoeffer tegar menghadapi kematiannya karena dia tahu apa yang diperjuangkannya adalah demi nama Tuhan. Dia berani mengambil resiko bahkan menghadapi tiang gantungan sekalipun. Markus 13 mengajak kita menyikapi akhir zaman yakni (1) mengenali tanda-tanda zaman dengan kaca mata firman Tuhan, (2) selalu waspada dan siap siaga artinya menjadikan hidup kita punya perspektif akhir zaman (3) menggunakan hidup kita untuk hal-hal yang benar bagi kemuliaan Tuhan dan melayankan apa saja yang baik dan berguna untuk kehidupan kita bersama-sama orang lain.
(disarikan dari kotbah pdt. Diana Bachri tgl. 30 November 2008 pk. 08.00 oleh ss)
Apa yang anda bayangkan tentang akhir zaman? Ada beberapa hal yang segera terpikir oleh kita yakni (1) Kita diingatkan tentang kematian yang datang (bagaimana pun caranya) ; (2) Kita diingatkan pada hukuman dari Tuhan dan ditinggalkan-Nya (bacaan pertama) lalu kita semua punya sikap takut. Umat Allah ketika bagian kitab Yesaya ini diberitakan maka umat Allah tidak hanya melihat pembuangan itu sebagai akhir segala-galanya karena justru sesudah itu kepada umat diberikan cara pandang terhadap kehidupan yang baru yang membuat kita menjadi lebih tangguh menghadapi kehidupan yang keras dan pelik. Dietrich Boenhoeffer, seorang pendeta Jerman yang digantung oleh Hitler karena upayanya menentang sang Fuehrer. Dokter yang menyertai eksekusinya memberi kesaksian bagaimana tegarnya Pdt. Boenhoeffer menghadapi akhir hidupnya. Ia tenang, masih sempat berdoa lebih dulu sebelum menjalani eksekusi. Bonhoeffer tegar menghadapi kematiannya karena dia tahu apa yang diperjuangkannya adalah demi nama Tuhan. Dia berani mengambil resiko bahkan menghadapi tiang gantungan sekalipun. Markus 13 mengajak kita menyikapi akhir zaman yakni (1) mengenali tanda-tanda zaman dengan kaca mata firman Tuhan, (2) selalu waspada dan siap siaga artinya menjadikan hidup kita punya perspektif akhir zaman (3) menggunakan hidup kita untuk hal-hal yang benar bagi kemuliaan Tuhan dan melayankan apa saja yang baik dan berguna untuk kehidupan kita bersama-sama orang lain.
(disarikan dari kotbah pdt. Diana Bachri tgl. 30 November 2008 pk. 08.00 oleh ss)
No comments:
Post a Comment