Tuesday, December 21, 2010

SABAR DALAM MENANTIKAN SYALOM SEJATI

Mat. 11:2-11

Yohanes masuk dalam tradisi nabi, dan dapat dikatakan merupakan nabi terakhir dari PL. Ketika ia menyuruh murid-muridnya menjumpai Yesus, ia sedang berada di dalam penjara. Yohanes Pembaptis dipenjarakan karena ia menegor Herodes yang menikahi Herodias, mantan isteri Filipus, saudara Herodes. Pernikahan ini dianggap tidak halal menurut hukum taurat ( Mat 14:3-5, bdk: Imamat 18:16, 20:21). Namun, hal yang menarik dalam nas ini adalah mengapa Yohanes mempertanyakan ke-Mesias-an Yesus? Apakah ini merupakan tanda keragu-raguan Yohanes? Ataukah hanya sekedar kebutuhan akan sebuah penegasan, karena Yohanes menyadari bahwa kesempatan hidupnya tidak akan lama lagi?

Pertanyaan Yohanes diajukan, karena ia mendengar tentang pekerjaan Yesus. Pekerjaan Yesus yang mana yang menimbulkan pertanyaan bagi Yohanes? Jika kita meninjau kembali perikop-perikop di pasal 10, kita melihat bahwa Yesus memanggil kedua belas rasul, mengutus mereka, disertai dua pernyataan yang mengejutkan, yakni soal penganiayaan yang akan dialami para pengikut-Nya, dan Yesus hadir membawa pemisahan. Tampaknya pekerjaan Yesus di luar dugaan, dan di luar pemahaman Yohanes tentang Mesias. Tentu konsep tentang mesias yang berbeda ini, menimbulkan pertanyaan Yohanes juga tidak lepas dari kesadaran akan singkatnya waktu yang dimiliki Yohanes. Ia butuh diyakinkan, bahwa sungguh Yesus adalah Mesias yang dinantikan.

Jawaban Yesus dalam ayat 4-6 seakan hendak menjelaskan tentang konsep Mesias yang sebenarnya menurut nubuatan nabi Yesaya. Jawaban Yesus membuka mata hati Yohanes dan murid-muridnya, sekaligus meyakinkan Yohanes bahwa Yesus adalah Mesias, Putera Daud yang telah lama dinantikan. Ayat 5, di mana orang buta dicelikkan, orang lumpuh berjalan, orang kusta ditahirkan, orang tuli mendengar dan orang mati dibangkitkan, merupakan tanda-tanda yang menyertai dan mensahkan Yesus Kristus sebagai Mesias. Pekerjaan seorang Mesias adalah untuk membawa pembebasan dan memberitakan kabar baik. Pekerjaan serupa juga dilakukan oleh murid-murid yang diutusNya. Ayat 6 menegaskan bahwa mereka yang tidak kecewa dan tidak menolak Yesus akan disebut sebagai orang-orang yang berbahagia. Menyambut Yesus berarti menyambut kehadiran Kerajaan Allah yang sesungguhnya.

(diambil dari Buka Dian Penuntun hal. 30-31)

No comments:

Followers

Terima Kasih Atas Kunjungan Anda


Kami Kerjalayan Kesehatan Anda

Kami Kerjalayan Kesehatan Anda