Monday, February 23, 2015

Ringkasan Khotbah 15 Pebruari 2015

Dimuliakan dalam Kemuliaan Kristus
2 Raja-raja 2:1-12; Mazmur 50:1-6; 2 Korintus 4:3-6; Markus 9:2-9

Dalam Minggu Transfigurasi, umat percaya mengenang dan merayakan peristiwa pemulian Yesus. Tiga murid Yesus yaitu Petrus, Yakobus dan Yohanes melihat tubuh Yesus memancarkan kemuliaan ilahi-Nya yang nampak melalui perubahan rupa Yesus dan pakaian Yesus yang sangat putih dan berkilat-kilat ( Markus 9:2-3).
Peristiwa transfigurasi memberikan peneguhan bahwa Yesus adalah Mesias yang dinyatakan dalam peristiwa kemuliaan-Nya melainkan juga dinyatakan oleh penetapan Allah sendiri. Allah berfirman “Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia (Markus 9:7)”. Relasi khusus dengan Allah tersebut tidak diperuntukkan untuk Musa dan Elia sebab Firman Allah tersebut dikatakan saat Elia dan Musa tidak lagi ada bersama mereka (Markus 9:8). Dengan demikian sang Mesias bukanlah Musa sekalipun ia pernah memandang wajah Allah di atas gunung Sinai. Bukan pula Elia sekalipun Elia pernah membuat berbagai mujizat dan tidak mengalami kematian melainkan dalam kitab 2 Raja-raja 2:11 dikatakan datang kereta berapi dengan kuda berapi membawa Elia naik ke sorga dalam angin badai.
Peristiwa transfigurasi Yesus meneguhkan bahwa Yesus adalah Mesias dengan demikian peristiwa transfigurasi Yesus menunjukaan bahwa penyataan dan karya keselamatan Allah berpuncak dalam kehidupan Yesus yang akan ditempuh melalui penderitaan, kematian dan kebangkitan-Nya. Dengan demikian penderitaan, kematian dan kebangkitan Yesus ditempatkan dalam perspektif penyataan Kemuliaan Yesus sebagai Anak Allah.
Melalui peristiwa transfigurasi Yesus, umat percaya dipersekutukan dalam kemuliaan ilahi. Musa dan Elia adalah insan manusia yang diperkenankan mengalami transfigurasi bersama Yesus sehingga ketiganya mengalami kemuliaan ilahi. Kesaksiaan ini menegaskan bahwa bersama Yesus yang dimuliakan, setiap umat juga akan dimuliakan sebagaimana Musa dan Elia telah mengalaminya. Tujuan utama dari peristiwa transfigurasi Yesus adalah jaminan keselamatan Allah di dalam Kristus. Jaminan keselamatan Allah tersebut dinyatakan kelak pada akhir zaman yaitu ketika keberadaan kemanusiaan kita pada saatnya kelak akan dimuliakan Allah.
Oleh karena itu panggilan kita saat ini sebagai umat percaya, sebagai umat manusia yang masih terus menjalani kehidupan adalah menghargai nilai-nilai kemanusiaan dan harkat kehidupan sesama. Menghargai nilai-nilai kemanusiaan dan harkat kehidupan sesama adalah bagian yang penting dalam memahami makna transfigurasi Yesus. Umat dalam kehidupan sehari-hari mempraktikan sikap penghargaan yang tinggi kepada kehidupan sesama dengan cinta-kasih dan pengampuanan. Sehingga kita mampu meniadakan berbagai bentuk kekerasan (KDRT ke pasangan atau anak baik fisik atau verbal), ketidakadilan (eksploitasi kepada sesama yang dianggap lemah), diskriminasi (perlakukan yang tidak adil karena suku, agama, gender)


(disarikan dari kotbah Sdri. Kristina Simaremare,15 Pebruari 2015 oleh ks)

No comments:

Followers

Terima Kasih Atas Kunjungan Anda


Kami Kerjalayan Kesehatan Anda

Kami Kerjalayan Kesehatan Anda