Wednesday, February 4, 2015

RINGKASAN KHOTBAH - MINGGU, 25 JANUARI 2015

Dipanggil untuk Bertobat, Percaya dan Mengikut Dia
Yunus 3: 1-5, 10; Mazmur 62:6-13; 1 Korintus 7:29-31; Markus 1:14-20

Pada suatu siang, seorang kawan (K) bertanya kepada kawannya yang baru saja bertobat, percaya dan mengikut Yesus (B). Begini isi percakapan mereka.
K : “Jadi kau sudah bertobat dan menjadi pengikut Yesus”
B : “Ya”
K : “Kalau begitu, tentu kau tahu banyak tentang Dia, misalnya di kota apa Ia dilahirkan?”
B : “Aku tidak tahu”
K : “Berapa usianya ketika Dia memulai karya pelayanan-Nya?”
B : “Aku tidak tahu”
K : “Berapa usianya ketika Dia wafat?”
B : “Aku tidak tahu”
K : “Lho bagi orang yang menyatakan telah bertobat, percaya dan menjadi pengikut Kristus, masih banyak hal yang kau tidak ketahui tentang Yesus”
B :“Kau memang benar, aku malu karena begitu sedikit pengetahuanku tentang Dia tetapi sekurang-kurangnya aku tahu hal ini: tiga tahun lalu aku adalah seorang pemabuk. Hutangku banyak. Keluargaku berantakan. Anak dan isteriku selalu takut setiap aku pulang. Akan tetapi sekarang aku sudah tidak mabuk lagi, hutang-hutangku sudah lunas, keluarga kami bahagia. Anak dan isteriku senang menantiku pulang ke rumah. Ini semua karya Kristus bagiku. Sebanyak inilah yang aku ketahui tentang Kristus”

Kisah percakapan di atas memberikan gambaran kepada kita bahwa seseorang yang telah mengalami “perjumpaan” dengan Allah dan merasakan Kasih-Nya sudah semestinya mengalami pertobataan yakni mengalami perubahan hati yang nyata dalam pikiran, sikap, pandangan dengan arah yang sama sekali berubah, putar balik dari dosa kepada Allah dan pengabdian kepada-Nya. Bertobat bukan hanya sekedar sedih dan menyesali kesalahannya.

Seruan untuk bertobat dan percaya diungkapkan oleh Yesus dalam awal karya pelayanan-Nya “Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan Percayalah pada Injil.‘’ (Markus 1:15). Seruan tersebut menarik sebab diungkapkan kepada umat yang sedang dalam penantian akan keselamatan yang dikerjakan oleh Mesias yang sudah mereka nantikan pula kehadirannya. Dengan demikian bertobat dan percaya kepada Yesus menjadi sebuah jalan dalam mengerjakan keselamatan. Melalui pertobatan seseorang beroleh pengampunan dosa dan beroleh hidup yang kekal. ‘Iman’ tanpa pertobatan bukanlah iman yang membawa kepada keselamatan. Jika kita melihat secara keseluruhan akan karya pelayanan Yesus, seruan untuk bertobat bukan hanya diungkapkan diawal karya pelayanan-Nya. Salah satu ucapan-Nya sebelum Ia naik ke sorga ialah ’pertobatan dan pengampunan dosa harus diberitakan kepada segala bangsa’ (Lukas 24:37). Pertobatan Menjadi Panggilan Kehidupan Orang Beriman.
Dalam Yunus 3:1-10 kisah pertobatan seisi kota Niniwe memberi kesan kuat bahwa dilakukan karena perasaan takut akan hukuman yang akan ditimpakan. Mereka percaya bahwa Allah dapat melakukan hal itu. Akan tetapi pertobatan Niniwe menunjukkan kasih Allah yang besar kepada ciptaan-Nya. Sulit untuk dimengerti manusia yang seringkali memakai perhitungan sebelum berbagi kasih melalui tindakan kebaikan. Merayakan kasih Allah menjadi sebuah kemenangan dan kemerdekaan dari segala bentuk ketakutan sehingga pertobatan yang kita lakukan bukan karena takut akan hukuman, tetapi syukur atas kasih Allah yang kita terima. Pertobatan karena kasih Allah bukan hanya sebuah ungkapan penyesalan tetapi diikuti dengan perubahan keseluruhan hidup yang menjadikan Injil yaitu hidup benar sebagai pusat orientasinya. Mari merespon kasih Allah dengan memberikan diri secara utuh dan ‘sempurna’ menjadi pengikut-Nya. Tindakan kasih adalah bukti dari hidup pertobatan kita yang mengarahkan hidup pada tujuan menjadi pengikut Yesus yang setia.

Tentu saja kita tidak mampu jika mengandalkan diri sendiri. Tetapi berita penghiburan untuk kita bahwa pertobatan adalah karya Ilahi. Jika seseorang berkemauan dan bekerja sesuai kehendak Allah maka Allah sendirilah yang bekerja dalam diri orang itu yang memampukan dan memotivasi dia melakukan itu (Filipi 2:12). Selamat bertobat, percaya dan mengikut Yesus, Guru dan Sahabat kita. Allah memampukan. Allah Memberkati.

(disarikan dari kotbah Sdri. Kristina Simaremare, 25 Januari 2015 oleh ks)

No comments:

Followers

Terima Kasih Atas Kunjungan Anda


Kami Kerjalayan Kesehatan Anda

Kami Kerjalayan Kesehatan Anda