Sunday, March 15, 2015

Ringkasan Khotbah - 08 Maret 2015

MENGUDUSKAN DIRI DENGAN MENAATI FIRMAN TUHAN
 Yohanes 2:13-22

Perikop Yohanes 2:13-22 ini menceritakan suatu kejadian yang disebut dengan pembersihan Bait Allah. Sekarang kita akan melihat alasan mengapa Tuhan Yesus marah dan bertindak seperti itu. Paskah adalah pesta yang terbesar diantara pesta-pesta orang Yahudi. Selain mereka yang tinggal diradius 20 Km sekitar Yerusalem, orang-orang Yahudi diluar Palestina pun datang untuk ikut merayakannya. Karena itu, kadang-kadang ada 2 ¼ juta orang yang berkumpul di Yerusalem. Ada semacam pajak yang harus dibayar oleh setiap orang Yahudi berumur 19 tahun ke atas. Ini adalah pajak Bait Allah. Pembayaran pajak ini sangat diperlukan agar korban-korban dan upacara ritual harian di Bait Allah bisa tetap dilaksanakan. Besarnya ½ shekel (Rp. 1.641, 54 untuk kurs sekarang; 1 shekel = Rp. 3.283,8). Pada masa itu nilai/besarnya pajak ini sama dengan upah kerja 2 hari. Pajak ini harus dibayar dengan uang logam shekel Galilea, atau dengan uang logam shekel Bait Allah, karena uang logam asing dianggap tidak bersih. Menurut orang Yahudi uang logam asing hanya dapat dipakai untuk membayar utang manusiawi, tetapi tidak untuk membayar utang kepada Allah. Para peziarah Yahudi datang dari seluruh dunia dengan bermacam uang logam. Oleh karena itu di halaman Bait Allah pada waktu itu banyak sekali penukar uang. Persoalannya adalah, banyak dari antara mereka yang tidak jujur, mengambil terlalu banyak, dan membuat peraturan penukaran yang merugikan para peziarah.
Hal yang membuat Tuhan Yesus marah adalah karena mereka juga memberlakukan peraturan yang sama pada peziarah yang miskin. Tuhan Yesus marah melihat ketidakadilan sosial yang mengatasnamakan agama ini.
Di halaman Bait Allah ini juga terjadi ketidakadilan berkaitan dengan penjualan ternak atau binatang untuk persembahan korban. Pada waktu itu perkunjungan orang Yahudi termasuk para peziarah dari luar Palestina, ke Bait Allah juga dalam rangka kunjungan untuk mempersembahkan korban.
Hal lain yang membuat marah Tuhan Yesus terungkap dalam kata-kata-Nya dalam kitab Markus 11:17 (bad. Matius 23:13 atau Lukas 19:46) “Bukankah ada tertulis : Rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa? Tetapi kami ini telah menjadikannya sarang penyamun!”.
Selanjutnya, mengenai pernyataan Tuhan Yesus dalam Yohanes 2:19: “Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali.” Bisa dimaksudkan bahwa kedatanganNya telah mengakhiri cara ibadah kepada Allah yang dibuat dan diatur oleh tangan manusia, dan menggantinya dengan ibadah rohani. Kedatangan-Nya berarti berakhirnya semua upacara imamat serta korban binatang, dan menggantinya dengan pendekatan langsung kepada Allah yang tidak memerlukan bait suci buatan manusia, upacara asap dupa dan persembahan korban yang dilakukan oleh tangan manusia.  Dia datang untuk menunjukkan satu jalan yang membawa orang kepada Allah, tanpa memerlukan Bait suci. Yohanes, yang memahami perkataan Tuhan  Yesus sebagai nubuatan tentang kebangkitan-Nya, mengajarkan bahwa seluruh dunia akan menjadi bait suci setelah Yesus bangkit dan dibebaskan dari keadaan jasmaniah-Nya, dan hadir dimana-mana, menyertai orang dimana-mana sampai akhir dunia.


(diambil dari buku Dian Penuntun edisi 19 hal.181-183)

No comments:

Followers

Terima Kasih Atas Kunjungan Anda


Kami Kerjalayan Kesehatan Anda

Kami Kerjalayan Kesehatan Anda