Tuesday, March 24, 2015

Ringkasan Khotbah - 15 Maret 2015

MERAYAKAN HIDUP DALAM ANUGERAH KESELAMATAN-NYA
YOHANES 3:14-21

Bacaan dari Injil Yohanes 3:14-21 merupakan bagian dari percakapan Yesus dengan Nikodemus. Yesus menjelaskan kepada Nikodemus tentang ‘Anak Manusia’, yakni Diri-Nya sendiri. Kepada Nikodemus, Yesus menyatakan konsistensi Allah yang melimpahi umat-Nya dengan kasih setia dan rahmat. Kalau pada masa lalu, Allah menyelamatkan Israel dari bisa ular yang mematikan, kini Ia menyelamatkan umat manusia yang berdosa dan terancam oleh maut. Dalam peristiwa di padang gurun itu, Musa meninggikan patung ular tembaga. Siapa memandang patung itu akan sembuh dari ancaman kematian akibat pagutan ular tedung. Di sini, Yesus mengedepankan peran ‘Anak Manusia’, yaitu Diri-Nya, sebagai figur Penyelamat. Dalam penyelamatan umat manusia dan dunia, ‘Anak Manusia’ pun harus ditinggikan (disalib), agar setiap orang yang memandang kepada-Nya memperoleh keselamatan.
Menurut Yesus, inisiator dari drama penyelamatan umat manusia adalah Allah yang menyatakan kasih-Nya kepada dunia ini. Keselamatan terjadi karena ketaatan Kristus pada perintah sang Bapa, dan apabila umat mengimaninya. Sekiranya ada di antara umat yang meresponsnya. Maka mereka akan mengalami penghukuman. Secara eksplisit, Yesus juga membeberkan hal hukuman itu. Katanya, “inilah hukuman itu: terang itu sebenarnya ada, tapi manusia lebih suka pada kegelapan”. Yesus menyebut orang yang membenci terang, atau tidak datang pada terang, itu sebagai manusia yang jahat. Sebaliknya. Mereka yang benar pastilah datang kepada terang itu. Dengan demikian, nyatalah bahwa perbuatan mereka dilakukan dalam Allah.
Berdasarkan dialog Yesus dengan Nikodemus, kita dapat mengatakan bahwa Yesus adalah representasi kehadiran Allah yang penuh kasih setia. Ia rela mengorbankan Diri-Nya untuk menjawab teriakan umat yang meminta pertolongan-Nya. Maka, barangsiapa percaya kepada Yesus, ia tidak akan mengalami kebinasaan, melainkan memperoleh kehidupan yang kekal. Inilah dasar utama bagi umat beriman untuk merayakan kehidupan.

(diambil dari buku Dian Penuntun edisi 19 hal.194-195)

No comments:

Followers

Terima Kasih Atas Kunjungan Anda


Kami Kerjalayan Kesehatan Anda

Kami Kerjalayan Kesehatan Anda