KEKUATAN KASIH PARA SAHABAT ALLAH
Ketika
orang tua memberikan nama kepada anak mereka, tentu tidak sekedar memberikan
identitas sebutan belaka kepada sang anak. Ada arti di balik sebuah nama,
bahkan nama adalah doa dan harapan orang tua ketika kelak anak itu bertumbuh
dewasa. Sama halnya ketika kita disebut Kristen. Kristen bukan sekedar
identitas belaka, bukan sekedar pengikut Kristus yang tercatat di KTP. Pada
saat berdirinya gereja mula-mula orang Kristen dikenal bukan karena karena
kalung salib yang menempel pada leher mereka, namun karena sikap dan karakter
hidup mereka mencerminkan kasih Yesus.
Pada malam perjamuan terakhir,
Yesus dan para muridnya berkumpul. Di detik-detik terakhir menjelang
penangkapanNya inilah Yesus memanfaatkan waktu yang ada sebaik mungkin untuk
memberikan nasihat-nasihat kepada para murid. Salah satunya adalah perintah
untuk saling mengasihi. Yesus telah menerima kasih itu dari Sang Bapa, namun
Yesus tidak membiarkan kasih itu berhenti pada diriNya. Yesus mengalirkan kembali
kasih itu pada para murid. Kini, Yesus mau para murid membagikan kasih itu
kepada yang lain. Oleh karena kasih Bapa, Yesus dan para murid menjadi satu,
tidak ada lagi sekat antara Sang Pencipta dan citaanNya.
Yesus menginginkan persekutuan para
murid ini menjadi satu dalam kasih, dalam suka duka bersama, dan saling
menguatkan. Saat memberikan perintah ini, Yesus tahu kalau para murid mampu
untuk melakukannya. Jika tidak demikian Yesus tentu tidak akan memberikan
perintak yang tidak bisa dilakukan oleh para murid. Kita bisa melihat buahnya,
yakni ketika pasca kematian Yesus. Para murid berkumpul, saling berbagi duka
dan rasa kecewa karena guru mereka telah mati tersalib. Persekutuan it uterus
bertahan sampai pada akhirnya Yesus bangkit dan menampakkan diri dalam
persekutuan para murid saat itu. Kita juga dapat melihat bagaimana kesatuan
para murid dalam memberitakan Injil dan kini kita dapat membaca Alkitab di
depan kita.
Kini, kitalah para murid Yesus.
Yesus menginginkan kita supaya saling mengasihi satu dengan yang lain dalam
persekutuan jemaat ini, GKI Kedoya. Yesus memanggil kita untuk membagikan kasih
yang telah kita terima. Sebab, bukan kita yang memilih Yesus untuk mengasihi
kita, tetapi Yesus yang lebih dulu memilih kita untuk Ia kasihi. Dalam persekutuan
ini kita bisa saling memberikan perhatian, pertolongan, penguatan, penghiburan
bagi saudara-sauadara kita. Lakukanlah hal-hal yang kecil dengan kasih
yang besar! Itulah yang Tuhan inginkan.
(Disarikan dari
kotbah Sdr. Adi Netto Kristanto, Minggu 10 Mei 2015, oleh ANK )
No comments:
Post a Comment