Friday, June 5, 2015

Ringkasan Khotbah - 24 Mei 2015

KARYA ROH KUDUS BAGI DUNIA

Injil Yohanes mempunyai cara yang khas dengan meletakkan pada konteks yang berbeda kisah Kenaikan Tuhan Yesus ke surga, dan peristiwa pengaruniaan Roh Kudus kepada para murid. Secara spiritual Yesus kembali kepada Bapak-Nya di sorga tetapi  secara kasat mata Ia mati setelah menderita di kayu salib. Ia ditinggikan dan dimuliakan di sini dan hal ini menjadi sesuatu yang sangat dia dambakan dan rindukan. Bagi Yesus menderita dan mati di salib adalah pemuliaan yang diterima-Nya dalam rangka pengorbanan-Nya demi kasih Bapak-Nya kepada dunia berdosa ini. Dia menjalaninya tidak dengan takut, gentar dan kuatir tetapi dengan ketaatan penuh kepada Bapak-Nya, tegar, gagah berani dan dengan rela. Tidak ada satu pun yang bisa menghalangi-Nya.
Kisah Yohanes yang ditujukan kepada umat Kristen di dekade terakhir abad pertama Masehi yang tidak mengenal Yesus secara jasmaniah mau menyatakan kepada mereka satu realita bahwa sebagai ‘saksi-saksi korban’ dari kebaikan dan kasih Allah di dalam Yesus Kristus mereka harus ‘menyaksikan kasih dan kebaikan’ itu pada masa mereka bahkan bila mereka juga mengalami nasib yang sama dengan Guru dan Tuhan mereka, dihambat, dan dianiaya.
Roh Kudus – yang diberi sebutan khas ‘parakletos’ – diberikan kepada para murid ‘sesaat’ sesudah Ia bangkit dalam kondisi para murid yang ketakutan  menjadi penggenapan dari janji yang diberikan menjelang Yesus ditangkap, jadi hanya berjarak sekitar empat hari saja (!). Apa saja fungsi Roh Kudus yang disebut sebagai ‘parakletos’. Secara hurufiah ‘parakletos’ berarti ‘orang yang berada di sisi seseorang dan bertindak mewakili orang tersebut. Kata ini berasal dari dunia peradilan, kita biasa mengenalnya sebagai ‘advokat’ atau ‘penasihat hukum’. Apa peran yang dijalankan-Nya?
1.     Merujuk pada Yoh 20:23 maka Roh itu berperan menghapuskan dosa, artinya menyadarkan orang sampai yang bersangkutan mengakui dosa dan diampuni. Para murid Yesus adalah ‘saksi-saksi korban’ pengampunan Yesus dan sekarang juga mesti meneruskannya,
2.     Parakletos – dalam bahasa Indonesia diterjemahkan ‘penghibur’ 15:26,16:7 – lebih tepat kebanyakan terjemahan dalam bahasa Inggris ‘comforter’. ‘comforter’ berasal dari gabungan dua kata Latin ‘con’ – bersama, dan ‘forte’ yang artinya ‘kuat’. ‘comforter’ kalau begitu adalah sosok yang berada bersama dengan seseorang untuk menguatkan, mendukung, mendorong, mengangkat, memberi semangat kepada orang yang membutuhkannya. Roh Kudus adalah Roh Yesus yang bangkit sendiri yang berada di dalam diri orang yang mengimani-Nya dan memberikan semangat, kekuatan, dukungan atau support kepada para murid yang mesti bersaksi itu. Perhatikan di Kisah Para Rasul para murid yang gagah berani, percaya diri, tidak takut menjadi saksi bagi Kristus setelah peristiwa Pentakosta di mana mereka menerima Roh Kudus itu.
3.     Parakletos itu pula yang menstimulasi para murid untuk terus menyatakan ‘kasih’ kepada Tuhan dalam bentuk ketaatan, mau pun kepada diri sendiri dan ... dunia ini. Kasih diwujudnyatakan sebagai bahasa universal yang bisa dipahami, dirasakan, dan dialami oleh semua kalangan, siapa pun dan dari mana pun mereka.
4.     Dalam kaitan dengan Persembahan Syukur Tahunan, Roh itu mendorong para murid menjadi ‘para saksi korban kasih Kristus’ yang baik dengan ikut mengambil bagian dalam pekerjaan-pekerjaan pelayanan-Nya melalui gereja Tuhan.

(disarikan dari kotbah Pdt. Samuel Santoso tg. 24 Mei 2015  oleh ss)

No comments:

Followers

Terima Kasih Atas Kunjungan Anda


Kami Kerjalayan Kesehatan Anda

Kami Kerjalayan Kesehatan Anda