Ringkasan Khotbah - 06 September 2015

TIDAK DISKRIMINATIF NAMUN BERBELARASA

(Markus 7:24-37)

Coba bayangkan bila sesudah cerita Yesus menyembuhkan putri ibu Siro-Fenisia yang sangat mencintai anaknya dan rendah hati itu disambungkan cerita berikut. Dia mendengar suara ketukan pada pintu rumah, dan ketika dibukanya pintu rumah itu , seorang lelaki paruh baya memberinya salam. “Nama saya Eben (Ibr. artinya ‘batu’),” demikian dia memperkenalkan diri. Setelah dipersilakan masuk pak Eben langsung menyatakan maksud kedatangannya. Ia berkata;” Minta TOlong, ibu, MAafkan saya. Saya termasuk di antara mereka yang, atas nama agama saya, menganggap ibu sebagai orang kafir yang pasti masuk neraka hanya karena ibu tidak satu suku bangsa dengan saya. Tetapi saya sudah bertobat dan belajar dari Junjungan saya, Yesus Kristus, untuk tidak memperlakukan mereka yang berbeda dengan saya secara tidak adil dan kejam. Saya terguncang dan tergerak dengan belarasa-Nya yang tidak Dia sembunyikan. Terimakasih, bu.”

Sesudah itu pak Eben langsung pergi ke rumah pak Polan, penyandang bisu tuli yang disembuhkan Yesus dan ia berkata:” Minta TOlong, pak, MAafkan saya. Saya termasuk di antara mereka yang, atas nama agama saya, menganggap ibu sebagai orang kafir yang dikutuk Allah dan itu sebabnya bisu dan tuli. Tetapi saya sudah bertobat dan belajar dari Junjungan saya, Yesus Kristus, untuk tidak memperlakukan mereka yang berbeda dengan saya secara tidak adil dan kejam. Saya terguncang dan tergerak dengan belarasa-Nya yang tidak Dia sembunyikan. Terimakasih, pak.”

Hai ternyata pak Eben adalah GKI Kedoya yang belajar dan terus belajar untuk menjadi rumah Allah yang terbuka dan ramah bagi siapa saja. Terus berusaha menjadi Gereja Indonesia dan bukan sekedar Gereja di Indonesia (mungkin yang ini francaise dari Amerika atau Eropa) dan minggu tanggal 6 September 2015 pas Ultah ke-29 menghadirkan salah satu warna dari pelangi, Batak. Kita sedang dipakai Tuhan untuk menggenapi dan mewujudnyatakan doa Salomo seperti yang direkam dalam 1Raja-raja 8:41-43 dan semangat hidup Tuhan Yesus sendiri. Pak Eben menyampaikan SALAM TOMAT!

Selamat sampai pada usia 29 jemaat GKI Kedoya. Semoga semakin berkenan kepada Tuhan dan semakin mengasihi dan dikasihi sesama manusia di hari-hari mendatang.  SALAM TOMAT ! Horas !!! Horas !!! Horas !!!

(Disarikan dari kothbah Pdt. Samuel Santoso Minggu 6 Sep’15 oleh SS )