DIANTARA
DUA PILIHAN: ALLAH ATAU DUNIA
Di dalam kehidupan kita, sering
kali kita dihadapkan dengan berbagai macam pilihan. Dan pilihan kita hari ini
akan menentukan perjalanan hidup kita selanjutnya. Pilihan itu datang dari
dunia dan datang dari Tuhan. Terkadang keduanya bisa berkonflik di dalam hati
kita, mana yang harus kita pilih. Dunia dengan pilihannya yang mampu memuaskan
hawa nafsu manusia atau taat kepada Tuhan yang menjanjikan penyertaan dan hidup
kekal? Mau terus hidup dalam kesenangan dunia tapi di sisi lain sudah menjadi
pengikut Kristus. Orang lalu merasa dilema, bingung. Surat Yakobus memberikan
kita jawaban yang jelas soal kebingungan ini.
Yakobus menjelaskan bahwa di
dalam diri manusia itu ada hawa nafsu atau keinginan yang kuat. Meminjam
istilah yang dipakai oleh Rasul Paulus, hawa nafsu adalah keinginan daging
kita. Yang membuat kita ingin melebihi orang lain dengan segala cara, itulah
hawa nafsu. Ketika kita sudah mengenal Kristus maka keinginan daging kita ini
berkonflik dengan keinginan roh yang mendorong kita untuk taat pada Firman
Tuhan. Namun tak hanya itu, keinginan daging dalam diri kita itu juga bisa
saling konflik dalam diri kita.
Apa sih akibatnya jika keinginan
daging menguasai hidup kita?
1. Orang bisa melakukan apapun
untuk memuaskan hawa nafsunya, maka hal itu dapat merusak relasinya dengan
sesama dan Tuhan.
2. Oleh karena kekayaan dan
kekuasaan, serta hidup dikuasai hawa nafsu, orang menjadi sombong dan merasa
tidak memerlukan Tuhan di dalam hidupnya.
3. Dia bisa salah berdoa,
karena dia berdoa untuk meminta sesuatu yang dapat memuaskan hawa nafsunya atau
berdoa supaya orang lain jatuh.
4. Orang yang mencintai hawa
nafsu sama dengan mencintai dunia ini dan hal itu menjadikan dia sebagai musuh
Allah dan orang yang tidak setia pada Kristus.
Lalu apa yang harus kita lakukan?
Karena hawa nafsu ini sifatnya merusak hidup kita, maka kita harus mematikan
hawa nafsu kita. Bagaimana caranya?
1) Tunduk kepada Allah
Tunduk kepada Allah berarti
bersedia hidup dipimpin oleh Allah, taat kepada firman dan kehendak Allah.
Kuncinya adalah penyerahan diri totalitas. Orang yang tunduk kepada Allah pasti
dia akan berjuang melakukan tindakan yang benar sekalipun itu mengandung
resiko.
2) Lawanlah Godaan Iblis
Godaan iblis datang dalam
berbagai bentuk dan rupa, dan datang sebagai suatu hal yang dapat memuaskan
hawa nafsu manusia tetapi ujungnya adalah dosa. Anehnya, ada yang merasa bahwa
godaan ini semakin dilawan semakin menggoda. Kok bisa seperti itu? Ya itu bisa
terjadi sebab kita tidak sepenuhnya tunduk kepada Allah. Masih kompromi
terhadap hawa nafsu kita. Kita belum sepenuhnya menempatkan Tuhan memimpin
hidup kita. Ketika Tuhan menjadi pemimpin hidup kita maka godaan tak mempan
lagi menggodai kita.
3) Mendekatkan diri kepada Tuhan
Mematikan keinginan daging tidak
hanya dilakukan sekali seumur hidup, namun dilakukan terus menerus selama kita
masih hidup di dunia ini. Sama halnya seperti pertobatan, tidak sekali namun
berangsur terus menerus. Memiliki hubungan pribadi yang dekat dengan Tuhan akan
menolong kita mematikan keinginan daging di dalam diri kita. Lewat kebaktian,
persekutuan, PA, retret, membaca Alkitab, berdoa atau melakukan kebaikan kepada
orang lain.
(Disarikan dari kotbah Sdr. Adi Netto
Kristanto, Minggu 20 September 2015)
No comments:
Post a Comment