Saturday, September 26, 2015

Ringkasan Khotbah - 20 September 2015

DIANTARA DUA PILIHAN: ALLAH ATAU DUNIA
Di dalam kehidupan kita, sering kali kita dihadapkan dengan berbagai macam pilihan. Dan pilihan kita hari ini akan menentukan perjalanan hidup kita selanjutnya. Pilihan itu datang dari dunia dan datang dari Tuhan. Terkadang keduanya bisa berkonflik di dalam hati kita, mana yang harus kita pilih. Dunia dengan pilihannya yang mampu memuaskan hawa nafsu manusia atau taat kepada Tuhan yang menjanjikan penyertaan dan hidup kekal? Mau terus hidup dalam kesenangan dunia tapi di sisi lain sudah menjadi pengikut Kristus. Orang lalu merasa dilema, bingung. Surat Yakobus memberikan kita jawaban yang jelas soal kebingungan ini. 

Yakobus menjelaskan bahwa di dalam diri manusia itu ada hawa nafsu atau keinginan yang kuat. Meminjam istilah yang dipakai oleh Rasul Paulus, hawa nafsu adalah keinginan daging kita. Yang membuat kita ingin melebihi orang lain dengan segala cara, itulah hawa nafsu. Ketika kita sudah mengenal Kristus maka keinginan daging kita ini berkonflik dengan keinginan roh yang mendorong kita untuk taat pada Firman Tuhan. Namun tak hanya itu, keinginan daging dalam diri kita itu juga bisa saling konflik dalam diri kita.

Apa sih akibatnya jika keinginan daging menguasai hidup kita?
1. Orang bisa melakukan apapun untuk memuaskan hawa nafsunya, maka hal itu dapat merusak relasinya dengan sesama dan Tuhan.
2. Oleh karena kekayaan dan kekuasaan, serta hidup dikuasai hawa nafsu, orang menjadi sombong dan merasa tidak memerlukan Tuhan di dalam hidupnya.
3. Dia bisa salah berdoa, karena dia berdoa untuk meminta sesuatu yang dapat memuaskan hawa nafsunya atau berdoa supaya orang lain jatuh.
4. Orang yang mencintai hawa nafsu sama dengan mencintai dunia ini dan hal itu menjadikan dia sebagai musuh Allah dan orang yang tidak setia pada Kristus.
Lalu apa yang harus kita lakukan? Karena hawa nafsu ini sifatnya merusak hidup kita, maka kita harus mematikan hawa nafsu kita. Bagaimana caranya?
1)         Tunduk kepada Allah
Tunduk kepada Allah berarti bersedia hidup dipimpin oleh Allah, taat kepada firman dan kehendak Allah. Kuncinya adalah penyerahan diri totalitas. Orang yang tunduk kepada Allah pasti dia akan berjuang melakukan tindakan yang benar sekalipun itu mengandung resiko. 

2)         Lawanlah Godaan Iblis
Godaan iblis datang dalam berbagai bentuk dan rupa, dan datang sebagai suatu hal yang dapat memuaskan hawa nafsu manusia tetapi ujungnya adalah dosa. Anehnya, ada yang merasa bahwa godaan ini semakin dilawan semakin menggoda. Kok bisa seperti itu? Ya itu bisa terjadi sebab kita tidak sepenuhnya tunduk kepada Allah. Masih kompromi terhadap hawa nafsu kita. Kita belum sepenuhnya menempatkan Tuhan memimpin hidup kita. Ketika Tuhan menjadi pemimpin hidup kita maka godaan tak mempan lagi menggodai kita.

3)         Mendekatkan diri kepada Tuhan
Mematikan keinginan daging tidak hanya dilakukan sekali seumur hidup, namun dilakukan terus menerus selama kita masih hidup di dunia ini. Sama halnya seperti pertobatan, tidak sekali namun berangsur terus menerus. Memiliki hubungan pribadi yang dekat dengan Tuhan akan menolong kita mematikan keinginan daging di dalam diri kita. Lewat kebaktian, persekutuan, PA, retret, membaca Alkitab, berdoa atau melakukan kebaikan kepada orang lain.

(Disarikan dari kotbah Sdr. Adi Netto Kristanto, Minggu 20 September 2015)

No comments:

Followers

Terima Kasih Atas Kunjungan Anda


Kami Kerjalayan Kesehatan Anda

Kami Kerjalayan Kesehatan Anda