Friday, December 4, 2015

Ringkasan Khotbah - 29 November 2015

CERMAT MEMBACA TANDA-TANDA ZAMAN
LUKAS 21:25-36

Saat ini kita memasuki masa adven yang pertama. Adven mengingatkan bahwa saat ini kita berada pada masa penantian. Adven dapat disimbolkan dengan dua wajah yang melihat ke dua arah. Penglihatan pertama berbicara tentang tindakan ajaib Allah di dalam kelahiran seorang bayi di Bethlehem. Penglihatan kedua hendak berbicara tentang kedatanganNya kembali. Namun kedatangannya kembali bukan seperti yang pertama. Penglihatan yang kedua kedatanganNya bukan lagi seperti bayi yang tanpa daya melainkan sebagai Tuhan yang sudah bangkit dari kematian. Ketika kedatangan yang pertama Yesus sebagai bayi namun kedatangan yang kedua Ia sebagai Hakim yang adil. Gereja Tuhan berada di masa penantian akan kedatangan Yesus yang kedua sebagai hakim, pertanyaannya bagaimana kita menyambut kedatanganNya tersebut?

Kedatangan Tuhan atau hari Tuhan itu bisa menjadi kutuk atas orang yang hidup demi kesenangan sendiri bukan kesukaan Tuhan, sehingga hari itu menjadi seperti jerat. Namun bagi orang yang percaya kepada Tuhan, hidup dekat dengan Tuhan hari Tuhan itu akan menjadi berkat yang besar. Bagaimanakah sikap yang benar dalam menyambut hari Tuhan?
Injil Lukas 21:25-36 menekankan pesan utama dari hari Tuhan itu, pesan tersebut adalah:

       “Saat penyelamatan sudah dekat” (Lukas 21:28) Kedatangan Tuhan yang terakhir memang diwarnai dengan tanda-tanda alam yang menakutkan, namun Alkitab juga menekankan hari Tuhan sebagai tanda bahwa hari itu adalah hari berkat Tuhan dinyatakan. Bagaimanakah caranya berkat Tuhan itu dinyatakan? “…perkataanKu tidak akan berlalu” (Lukas 21:33)  Berkat yang dialami umat Tuhan ketika menghadapi hari Tuhan adalah setiap perkataan Tuhan akan digenapi tepat pada waktunya. Tuhan tidak menyia-nyiakan umatNya sendirian ketika menghadapi hari Tuhan.
2. 
      “Berjaga-jaga dan berdoa” Berjaga-jaga adalah suatu kata yang berulang-ulang diucapkan oleh Tuhan Yesus sendiri. Itu artinya itu sesuatu yang sangat penting, sesuatu yang harus kita perhatikan. Dalam bahasa Yunani kata berjaga-jaga adalah “gregoreo” Kata ini memiliki beberapa pengertian selain berjaga-jaga. Kata ini berarti menaruh perhatian yang sangat serius kepada satu hal. Kata ini juga berarti harus berhati-hati atau harus waspada. Sikap berjaga-jaga bukan hanya sikap yang dimiliki sesaat. Berjaga-jaga haruslah merupakan irama hidup bahkan gaya hidup yang tidak pernah berhenti. Sikap hidup berjaga-jaga berarti mengahayati kehadiran Allah setiap saat dan itu akan mendorong agar kita hidup tidak bercacat cela. Jika kita menghayati bahwa Tuhan hadir dalam hidup kita setiap saat maka satu pertanyaan yang kita ajukan pada diri kita sendiri “puaskah Tuhan dengan keadaanku pada hari ini?” 

    Setiap perkataan yang keluar, setiap pikiran yang muncul dalam diri kita, setiap tindakan, sikap dan perbuatan kita harus selalu dikoreksi dengan pertanyaan “puaskah Tuhan dengan keadaanku” Dan ini akan menjadi irama yang tidak perlu kita paksakan berlangsung, tetapi secara otomatis akan berlangsung dengan sendirinya. Karena Allah hadir, maka saya harus selalu menjaga hati Tuhan, dengan tindakan ini puaskah Tuhan, dengan pilihan ini puaskah Tuhan?
Masa adven biarlah menyadarkan kita bahwa kita tidak sanggup melewati tanpa pertolongan dariNya. Sambil setiap saat, dari detik ke detik, dari menit ke menit, dari jam ke jam ke jam, dari hari bahkan dari minggu dan bulan serta tahun ke tahun kita mohon pertolongan dan kekuatan yang datangnya dari Tuhan.


(disarikan dari kotbah Pdt. Reefo C. Panambuan-GKI Bungur, Minggu 29 November 2015, oleh rcp)

No comments:

Followers

Terima Kasih Atas Kunjungan Anda


Kami Kerjalayan Kesehatan Anda

Kami Kerjalayan Kesehatan Anda