CERMAT MEMBACA TANDA-TANDA ZAMAN
LUKAS 21:25-36
Saat ini kita
memasuki masa adven yang pertama. Adven mengingatkan bahwa saat ini kita berada
pada masa penantian. Adven dapat disimbolkan dengan dua wajah yang melihat ke
dua arah. Penglihatan pertama berbicara tentang tindakan ajaib Allah di dalam
kelahiran seorang bayi di Bethlehem. Penglihatan kedua hendak berbicara tentang
kedatanganNya kembali. Namun kedatangannya kembali bukan seperti yang pertama.
Penglihatan yang kedua kedatanganNya bukan lagi seperti bayi yang tanpa daya
melainkan sebagai Tuhan yang sudah bangkit dari kematian. Ketika kedatangan
yang pertama Yesus sebagai bayi namun kedatangan yang kedua Ia sebagai Hakim
yang adil. Gereja Tuhan berada di masa penantian akan kedatangan Yesus yang
kedua sebagai hakim, pertanyaannya bagaimana kita menyambut kedatanganNya
tersebut?
Kedatangan Tuhan
atau hari Tuhan itu bisa menjadi kutuk atas orang yang hidup demi kesenangan
sendiri bukan kesukaan Tuhan, sehingga hari itu menjadi seperti jerat. Namun
bagi orang yang percaya kepada Tuhan, hidup dekat dengan Tuhan hari Tuhan itu
akan menjadi berkat yang besar. Bagaimanakah sikap yang benar dalam menyambut
hari Tuhan?
Injil Lukas
21:25-36 menekankan pesan utama dari hari Tuhan itu, pesan tersebut adalah:
“Saat
penyelamatan sudah dekat” (Lukas 21:28) Kedatangan Tuhan yang terakhir memang
diwarnai dengan tanda-tanda alam yang menakutkan, namun Alkitab juga menekankan
hari Tuhan sebagai tanda bahwa hari itu adalah hari berkat Tuhan dinyatakan.
Bagaimanakah caranya berkat Tuhan itu dinyatakan? “…perkataanKu tidak akan
berlalu” (Lukas 21:33) Berkat yang
dialami umat Tuhan ketika menghadapi hari Tuhan adalah setiap perkataan Tuhan
akan digenapi tepat pada waktunya. Tuhan tidak menyia-nyiakan umatNya sendirian
ketika menghadapi hari Tuhan.
2.
“Berjaga-jaga
dan berdoa” Berjaga-jaga adalah suatu kata yang berulang-ulang diucapkan oleh
Tuhan Yesus sendiri. Itu artinya itu sesuatu yang sangat penting, sesuatu yang
harus kita perhatikan. Dalam bahasa Yunani kata berjaga-jaga adalah “gregoreo” Kata ini memiliki beberapa
pengertian selain berjaga-jaga. Kata ini berarti menaruh perhatian yang sangat
serius kepada satu hal. Kata ini juga berarti harus berhati-hati atau harus
waspada. Sikap berjaga-jaga bukan hanya sikap yang dimiliki sesaat.
Berjaga-jaga haruslah merupakan irama hidup bahkan gaya hidup yang tidak pernah
berhenti. Sikap hidup berjaga-jaga berarti mengahayati kehadiran Allah setiap
saat dan itu akan mendorong agar kita hidup tidak bercacat cela. Jika kita
menghayati bahwa Tuhan hadir dalam hidup kita setiap saat maka satu pertanyaan
yang kita ajukan pada diri kita sendiri “puaskah Tuhan dengan keadaanku pada
hari ini?”
Setiap perkataan yang keluar, setiap pikiran yang muncul dalam diri
kita, setiap tindakan, sikap dan perbuatan kita harus selalu dikoreksi dengan
pertanyaan “puaskah Tuhan dengan keadaanku” Dan ini akan menjadi irama yang
tidak perlu kita paksakan berlangsung, tetapi secara otomatis akan berlangsung
dengan sendirinya. Karena Allah hadir, maka saya harus selalu menjaga hati
Tuhan, dengan tindakan ini puaskah Tuhan, dengan pilihan ini puaskah Tuhan?
Masa
adven biarlah menyadarkan kita bahwa kita tidak sanggup melewati tanpa
pertolongan dariNya. Sambil setiap saat, dari detik ke detik, dari menit ke
menit, dari jam ke jam ke jam, dari hari bahkan dari minggu dan bulan serta
tahun ke tahun kita mohon pertolongan dan kekuatan yang datangnya dari Tuhan.
(disarikan dari kotbah Pdt. Reefo C.
Panambuan-GKI Bungur, Minggu 29 November 2015, oleh rcp)
No comments:
Post a Comment