MENGALAMI KEMULIAAN ALLAH DALAM
KRISTUS
Untuk merasakan
kemuliaan Allah atau keagunganNya tidak terbatas pada peristiwa-peristiwa yang
hebat. Banyak peristiwa-peristiwa yang kita anggap biasa dalam hidup kita,
tetapi sesungguhnya itu adalah keajaiban. Seperti peristiwa transfigurasi Yesus
ini, bukan satu-satunya peristiwa yang hebat. Banyak peristiwa lain yang Yesus
kerjakan dan penuh dengan mujizat sebagai bukti kemuliaan Allah.
Kita hidup, bisa bernafas dengan lega dan nyaman itu keajaiban.
Bernafas dengan lega dan nyaman kalau kita sehat itu biasa, tapi orang yang
sesak nafas atau memerlukan alat bantu pernapasan, sangat mendambakan itu.
Sayangnya saat kita sedang sakit baru mengerti bahwa saat kita sehat itu
anugrah Tuhan yang ajaib. Kini kita diingatkan kembali supaya kita menyadari
bahwa kesehatan yang Tuhan berikan kepada kita itu bentuk kemuliaan Tuhan yang
secara langsung kita rasakan.
Peristiwa transfigurasi bagi Petrus, Yakobus dan Yohanes tentu
merupakan pengalaman rohani yang indah. Mereka melihat kemuliaan Tuhan secara
langsung, seharusnya mereka tidak boleh terlena dengan pengalaman rohani itu.
Hal yang lebih penting adalah sikap selanjutnya setelah mereka mengalami
pengalaman rohani itu, yaitu mendengarkan Sang Kristus. Mendengar disini tidak
hanya secara harafiah, melainkan bermakna PERCAYA dan TAAT kepada Kristus. Dan
itu juga merupakan tugas kita saat ini.
Setiap orang pernah mengalami pengalaman rohani bersama Tuhan secara
pribadi. Tuhan bisa memakai pengalaman rohani itu untuk menunjukkan
kemuliaannya. Tidak ada pengalaman rohani yang lebih buruk ataupun lebih baik,
semuanya sama baiknya di mata Tuhan jika itu terjadi karena kehendak Tuhan.
Tentu Tuhan memiliki alasan yang berbeda-beda ketika pengalaman rohani itu
terjadi pada kita. Yang terpenting adalah bagaimana tindakan kita selanjutnya.
Kita mendapat pengalaman rohani lalu apa yang harus kita lakukan? Tidak
berhenti hanya sekedar pengalaman rohani. Percuma kalau mengaku bertemu Tuhan
dan diajak jalan-jalan, tetapi kehidupannya tetap saja dipenuhi dengan
kesombongan, iri, benci, fitnah, kemabukan, kekerasan, free sex, dan dosa-dosa lainnya. Pengalaman rohani itu seharusnya
berbuahkan sikap hidup yang baik. Taat kepada Kristus dan melakukan FirmanNya.
Yang terakhir adalah bahwa kemuliaan Allah itu akan nyata ketika
seseorang itu berbalik kepada Tuhan, ketika dia bertobat. Ketika seseorang
berbalik kepada Allah, menyesali segala dosanya dan bertobat, maka kemuliaan
Allah akan menaunginya. Dalam bentuk kasih dan anugrah pengampunanNya.
(disarikan
darikotbah Sdr. Adi Netto Kristanto, Minggu, 7 Feb’16, oleh ANK)
No comments:
Post a Comment