Pentakosta di
Perjanjian Lama adalah salah satu Hari Raya yang penting, di samping Hari Raya
Paska dan Pondok Daun. Hari Raya Paska adalah hari peringatan akan pertolongan
Allah dalam peristiwa keluarnya Bangsa Israel dari Tanah Mesir. Hari Raya
Pondok Daun adalah hari peringatan penyertaan Allah dalam perjalanan Bangsa
Israel di Padang Gurun. Dan Hari Raya Pentakosta dalam Perjanjian Lama adalah
hari peringatan akan pemeliharaan Allah atas hidup mereka dengan memberikan
panen gandum yang melimpah ruah bagi mereka.
Masa raya Pentakosta
ini begitu penting bagi orang-orang Yahudi. Ini adalah kesempatan bagi mereka
untuk menghantarkan persembahan syukur mereka kepada Allah. Bahkan saat mereka
sudah ber-diaspora (menyebar sampai ke tempat-tempat yang jauh) mereka tetap
melakukan ritual memberi persembahan tersebut. Lukas menulis bagaimana
orang-orang Yahudi yang tinggal di negeri yang jauh tetap berdatangan ke
Yerusalem untuk menghantarkan persembahan syukur mereka ke Bait Allah. Ya,
meskipun mereka sudah tinggal begitu jauh namun tetap datang ke Yerusalem
dengan satu tujuan, menghaturkan persembahan syukur mereka kepada Allah (Kis
2:5,9-11).
Ini menunjukkan
betapa seriusnya mereka menyatakan syukur mereka, merencanakan dan melakukan
perjalanan yang jauh, lama dan melelahkan. Mempersiapkan persembahan syukur
mereka dengan baik setiap hari dan konsisten. Bahkan mengambil resiko
“kehilangan” uang lebih besar dengan kebutuhan biaya terkait transport, makan
dll. Semuanya mereka lakukan karena sebuah kesadaran, bahwa Allah sajalah yang
telah memelihara hidup ini dengan begitu baiknya. Gandum (makanan utama)
datangnya dari tangan Allah. Karena itulah mereka bersyukur dengan serius dan
gembira.
Ya, sungguh, layak
dan patut bersyukur kepada Allah yang telah memelihara kehidupan kita dengan
setia, dari Nenek Moyang hingga anak cucu kita.
Saya jadi teringat
pertanyaan beberapa jemaat, apakah boleh persembahan (persepuluhan atau
persembahan syukur tahunan) disalurkan langsung oleh jemaat ke Panti Asuhan,
Panti Werdha atau orang-orang yang membutuhkan?
Jika membaca apa yang
dituturkan dalam Alkitab maka yang namanya Persembahan, selalu terkait dengan
(Bait) Allah, bukan yang lain. Karena itulah mengapa orang-prang Yahudi dari
negara-negara yang jauh tetap datang ke Bait Allah di Yerusalem, menempuh
perjalanan sedemikian jauh dan melelahkan, karena persembahan syukur terkait
dengan Allah yang kepadaNya mereka hendak bersyukur.
(EY)
No comments:
Post a Comment