Saturday, January 7, 2017

Ringkasan Khotbah - 01 Januari 2017

BERKARYA KEBAIKAN BAGI MASA DEPAN
Selamat memasuki tahun baru 2017! Waktu tidak terasa berjalan dengan cepat dan kita telah berhasil melawati tahun 2016 dengan penuh ucapan syukur kepada Tuhan. Kira-kira apa yang akan kita lakukan untuk mengisi hari-hari di tahun 2017 ini? Apakah kita akan menjalaninya hanya sekedar rutinitas seperti tahun-tahun yang telah berlalu? Atau kita akan melakukan hal-hal yang lebih bermakna dan bermanfaat di tahun yang baru ini?
Apa yang kita baca dalam Kitab Pengkhotbah 3:1-13 memberikan penjelasan tentang makna waktu dalam hidup kita. Dalam bahasa Yunani ada istilah kronos yang menunjuk pada urutan waktu, waktu yang dijalani saja, rutinitas. Kitab Pengkhotbah memberikan contoh tentang lahir dan mati. Setiap orang yang lahir tentu akan mati, dia tidak bisa berhenti pada umur tertentu untuk hidup seterusnya. Lalu ada istilah kairos yang artinya kesempatan, waktu yang menentukan. Kitab Pengkotbah memberikan berbagai macam contoh seperti ada waktu untuk merobek ada waktu untuk menjahit. Merobek hanya dilakukan pada waktu tertentu, dan kita punya kesempatan untuk menjahitnya atau tidak. Jika kita tidak menjahit maka kain itu akan tetap robek, tidak dapat pulih secara otomatis. Kitab Pengkhotbah ingin menjelaskan bahwa hidup manusia yang seakan berjalan seperti rutininas, ternyata banyak sekali kesempatan yang Tuhan suguhkan kepada manusia untuk memilih. Baik atau tidak pilihan itu ada di tangan manusia, tetapi hal itu akan menentukan kehidupannya ke depan.
Kesempatan dalam kronos itu akan berhenti ketika manusia itu mati atau Tuhan datang kembali. Tidak ada seorang pun dari kita kapan kematian akan menjemput kita? Kapan waktu dan kesempatan kita akan berhenti. Namun waktu dan kesempatan itu sepenuhnya ada dalam genggaman tangan Tuhan. Dalam Kitab Wahyu Tuhan mengatakan Aku adalah Alfa dan Omega Yang Awal dan Yang Akhir. Hal ini menegaskan kemahakuasaan Tuhan yang memulai penciptaan dan dapat mengakhirinya. Oleh karena itu, kita membutuhkan keberadaan Tuhan yang mengusai kehidupan.
Maka ketika dunia berakhir seperti yang digambarkan dalam Injil Matius 25:31-46 kita siap untuk menghadapi Hari Penghakiman. Saat Hari Penghakiman itu manusia akan dipisahkan seperti gembala yang memisahkan domba-domba dan kambing-kambing. Mereka dipisahkan berdasarkan perbuatan mereka selama hidup di dunia. Jadi bukan berbicara tentang orang Kristen dan non-Kristen. Hal ini mengajarkan kepada kita bahwa iman percaya kita kepada Tuhan Yesus Kristus harus dibuktikan dengan tindakan nyata dalam kehidupan kita. Iman percaya itu berbuah dalam sikap dan perbuatan baik kita kepada sesama. Kepada mereka yang membutuhkan pertolongan kita, yang membutuhkan bantuan kita, perhatian kita, dan sentuhan kasih yang menguatkan. Dalam Injil Matius ini Tuhan menggambarkan diriNya hadir dalam diri orang-orang yang lemah dan diskriminasi. Jadi dapat dikatakan saat ini Yesus juga hadir dalam diri para pemulung, pengemis, orang yang dipenjara, orang yang dianggap gila dan orang-orang yang masih mendapatkan diskriminasi dari masyarakat. Melalui waktu yang saat ini kita miliki, marilah kita mengisinya dengan kesempatan untuk melakukan kebaikan, membuahkan kasih yang nyata dalam kehidupan.

 (disarikan dari kotbah Pnt. Adi Netto Kristanto   Minggu 1 Januari 2017, oleh ank) 

No comments:

Followers

Terima Kasih Atas Kunjungan Anda


Kami Kerjalayan Kesehatan Anda

Kami Kerjalayan Kesehatan Anda