Saturday, May 27, 2017

Ringkasan Khotbah - 21 Mei 2017

TERUSLAH BERBUAT BAIK, JANGAN GENTAR!!
Yohanes 14:15-21
Indonesia adalah negara yang terdiri dari berbagai suku, budaya, agama dan adat istiadat yang berbeda-beda. Kebhinekaan menjadi alat pemersatu keragaman di Indonesia. Itulah yang menjadi kekuatan persatuan para pejuang Indonesia untuk mengusir para penjajah. Namun, kini kebhinekaan terancam, agama dijadikan pedang pembunuh untuk mediskriminasikan pihak yang lebih lemah. Agama dilihat sebagai ancaman dan saingan bukan keragaman yang menyatukan.
Kondisi seperti ini tentu mempengaruhi kehidupan gereja, termasuk GKI. Beberapa jemaat GKI mengalami tekanan dalam pendirian rumah ibadah atau dalam melaksanakan kebaktian. Butuh kesabaran dan keberanian untuk menghadapi tekanan yang menghimpit umat Tuhan. Kita percaya bahwa Tuhan Yesus tidak meninggalkan kita sendirian. Tuhan menyertai setiap perjalanan hidup kita.
Sebelum naik kesurga, Tuhan Yesus mengatakan bahwa Ia akan memberikan Penolong yang lain (allos Parakletos) untuk menyertai pelayanan para murid. Parakletos pada konteks saat itu adalah orang yang diminta untuk mendampingi seseorang dalam persidangan supaya memenangkan khasusnya. Allos Parakletos yang Tuhan anugrahkan adalah penolong yang menguatkan perjalanan kehidupan kita di tengah tantangan dan godaan yang ada.
Siapa yang tidak kenal dengan Ahok? Mantan Gubernur DKI Jakarta. Sosok yang dikenal bersih dalam memimpin kota Jakarta dan berani melawan para koruptor yang ada dalam pemerintahannya. Namun, karena kebaikan yang dialakukan ada orang-orang yang ingin melengserkannya dari kursi DKI 1. Tekanan muncul dari berbagai sisi, tetapi Ahok tetap melakukan apa yang baik bagi kota Jakarta, dia tidak gentar untuk terus berbuat kebaikan selama kesempatan masih ada. Beberapa waktu lalu, kita mendengar berita bahwa Ahok akhirnya dihukum kurungan 2 tahun penjara. Hukumannya bahkan lebih berat dari tuntutan jaksa penuntut umum. Dimanakah peran allos Parakletos itu? Allos Parakletos memenangkan jiwa Ahok untuk dapat menerima apapun keputusan hakim. Saya membayangkan pagi itu Ahok berdoa bersama istri dan anak-anaknya. Dia menyerahkan apapun keputusan hakim kedalam tangan Tuhan. Di situlah allos Parakletos itu bekerja, Ahok menjadi pribadi yang kuat dalam menjalani hari-harinya.

Beranjak dari pertistiwa itu, kita dapat melihat bahwa menjadi orang baik pun belum tentu dapat diterima oleh semua orang. Orang mungkin malah ingin menfitnah dan menjatuhkan kita karena perbuatan baik yang kita lakukan. Tetapi, Firman Tuhan dalam 1 Petrus 3:17 mengatakan “Sebab lebih baik menderita karena berbuat baik, jika hal itu dikehendaki Allah, dari pada menderita karena berbuat jahat.” Tuhan Yesus pun harus menderita demi menggenapi rencana Allah untuk menyelamatkan manusia. Biarlah penderitaan karena berbuat baik itu kita lihat sebagai bagian dari pengalaman iman kita sebagai pengikut Kristus. Teruslah berbuat baik baik, jangan gentar! Kita tidak sendiri, kita bersama dengan Tuhan! Amin.


(disarikan dari khotbah Pnt. Adi Netto Kristanto, 21 Mei 2017 oleh ank)

No comments:

Followers

Terima Kasih Atas Kunjungan Anda


Kami Kerjalayan Kesehatan Anda

Kami Kerjalayan Kesehatan Anda