TERUSLAH BERBUAT BAIK, JANGAN GENTAR!!
Yohanes 14:15-21
Indonesia adalah
negara yang terdiri dari berbagai suku, budaya, agama dan adat istiadat yang
berbeda-beda. Kebhinekaan menjadi alat pemersatu keragaman di Indonesia. Itulah
yang menjadi kekuatan persatuan para pejuang Indonesia untuk mengusir para
penjajah. Namun, kini kebhinekaan terancam, agama dijadikan pedang pembunuh
untuk mediskriminasikan pihak yang lebih lemah. Agama dilihat sebagai ancaman
dan saingan bukan keragaman yang menyatukan.
Kondisi seperti
ini tentu mempengaruhi kehidupan gereja, termasuk GKI. Beberapa jemaat GKI
mengalami tekanan dalam pendirian rumah ibadah atau dalam melaksanakan
kebaktian. Butuh kesabaran dan keberanian untuk menghadapi tekanan yang
menghimpit umat Tuhan. Kita percaya bahwa Tuhan Yesus tidak meninggalkan kita
sendirian. Tuhan menyertai setiap perjalanan hidup kita.
Sebelum naik
kesurga, Tuhan Yesus mengatakan bahwa Ia akan memberikan Penolong yang lain (allos Parakletos) untuk menyertai
pelayanan para murid. Parakletos pada
konteks saat itu adalah orang yang diminta untuk mendampingi seseorang dalam
persidangan supaya memenangkan khasusnya. Allos
Parakletos yang Tuhan anugrahkan adalah penolong yang menguatkan perjalanan
kehidupan kita di tengah tantangan dan godaan yang ada.
Siapa yang tidak kenal dengan Ahok?
Mantan Gubernur DKI Jakarta. Sosok yang dikenal bersih dalam memimpin kota
Jakarta dan berani melawan para koruptor yang ada dalam pemerintahannya. Namun,
karena kebaikan yang dialakukan ada orang-orang yang ingin melengserkannya dari
kursi DKI 1. Tekanan muncul dari berbagai sisi, tetapi Ahok tetap melakukan apa
yang baik bagi kota Jakarta, dia tidak gentar untuk terus berbuat kebaikan
selama kesempatan masih ada. Beberapa waktu lalu, kita mendengar berita bahwa Ahok
akhirnya dihukum kurungan 2 tahun penjara. Hukumannya bahkan lebih berat dari
tuntutan jaksa penuntut umum. Dimanakah peran allos Parakletos itu? Allos Parakletos
memenangkan jiwa Ahok untuk dapat menerima apapun keputusan hakim. Saya
membayangkan pagi itu Ahok berdoa bersama istri dan anak-anaknya. Dia
menyerahkan apapun keputusan hakim kedalam tangan Tuhan. Di situlah allos Parakletos itu bekerja, Ahok
menjadi pribadi yang kuat dalam menjalani hari-harinya.
Beranjak dari pertistiwa itu, kita
dapat melihat bahwa menjadi orang baik pun belum tentu dapat diterima oleh
semua orang. Orang mungkin malah ingin menfitnah dan menjatuhkan kita karena
perbuatan baik yang kita lakukan. Tetapi, Firman Tuhan dalam 1 Petrus 3:17
mengatakan “Sebab lebih baik menderita karena berbuat baik, jika hal itu
dikehendaki Allah, dari pada menderita karena berbuat jahat.” Tuhan Yesus pun
harus menderita demi menggenapi rencana Allah untuk menyelamatkan manusia.
Biarlah penderitaan karena berbuat baik itu kita lihat sebagai bagian dari
pengalaman iman kita sebagai pengikut Kristus. Teruslah berbuat baik baik,
jangan gentar! Kita tidak sendiri, kita bersama dengan Tuhan! Amin.
(disarikan
dari khotbah Pnt. Adi Netto Kristanto, 21 Mei 2017 oleh ank)
No comments:
Post a Comment