Saturday, January 17, 2009

Khotbah Minggu, 11 Januari 2009

TEGUH, TIDAK TEROMBANG-AMBING
Kej 1:1-5, Mzm 29, Kis 19:1-7, Mar 1:4-11


Dalam berbagai peristiwa kehidupan, terkadang kita diperhadapkan pada pertanyaan-pertanyaan eksistensial baik tentang diri sendiri, sesame atau bahkan juga Allah. Misalnya, pertanyaan tentang kemahakuasaan dan kecintaan Allah serta kebenaran akan adanya gambar dan rupa Allah dalam diri manusia. Pertanyaan ini muncul biasanya kalau kita berhadapan dengan ketidakbaikan, kejahatan dan hal-hal negatif lain.

Bacaan pertama dari kitab Kejadian mau mengingatkan kita bahwa kuasa yang ada pada Allah kita adalah kuasa yang mengatasi segala kuasa yang ada di bumi ini (kegelapan, kekosongan, kekacauan yang mengancam). Berhadapan dengan itu semua Allah tidak gamang. Ia malah mengusir kuasa gelap dengan kuasa-Nya menciptakan terang. Ia meniadakan kekosongan dengan mengadakan kehidupan, dan menaklukan kekacauan dengan menghadirkan hukum ketertiban (mengumpulkan air pada suatu tempat, menjadikan pagi dan petang dst). Bahwa di ada kuasa lain, benar. Tetapi kuasa lain itu tunduk pada kuasa Allah yang Maha itu. Jadi hal pertama yang ingin disampaikan firman Tuhan pada hari ini adalah adanya penderitaan dan kejahatan di dunia ini bukanlah bukti dari ketiadaan Allah. Malah melalui terang firman Tuhan kali ini kita diajak melihat bahwa semua kuasa di luar Allah itu tunduk dan takluk pada Allah.

Bacaan dalam kitab Kejadian ini juga mau mengatakan bahwa Allah yang mahakuasa itu ketika berkarya melalui sabda-Nya, ia berkarya dengan menghasilkan yang baik. Bahkan ketika menciptakan manusia, IA menilai bahwa ciptaan-Nya itu sungguh, amat baik. Dan IA sangat mengasihi ciptaanNya. Oleh karena itu IA tetap mau hadir dalam kehidupan ciptaanNya melalui Kristus yang hadir di dunia. Peristiwa baptisan Yesus, yang disertai dengan turunnya Roh Kudus dan suara Allah yang menyatakan betapa DIA berkenan kepada Yesus dan mengasihi Yesus itu menjadi suatu penugasan dan penegasan akan misi kehadiran Yesus, yaitu untuk mengingatkan bahwa Allah yang mahakuasa itu tetap berkenan meneruskan kasihNya kepada manusia melalui Yesus Kristus.
Hal kedua yang ingin disampaikan oleh Tuhan kepada kita adalah, bahwa IA tetap mengasihi kita dan kita juga diundang untuk tetap mau mengasihi diri kita sendiri dan mengasihi sesama kita. Sebab bagaimana pun, di dalam diri kita dan di dalam diri mereka, ada gambar dan rupa Allah. Kita diajak untuk menghidupkan keyakinan kita bahwa gambar dan rupa Allah itu akan muncul jika kita terus menerus mau menghadirkan kasih Allah seperti yang Allah lakukan kepada kita.
Jangan mau diombang-ambing oleh ajaran yang mengajak kita mempercayai ketiadaan Allah, ketiadaan kuasa-Nya, ketiadaan kasih-Nya juga ketiadaan gambar dan rupa-Nya dalam diri manusia. AMIN

No comments:

Followers

Terima Kasih Atas Kunjungan Anda


Kami Kerjalayan Kesehatan Anda

Kami Kerjalayan Kesehatan Anda