Friday, March 20, 2009

Khotbah Minggu, 15 Maret 2009

SALIB ADALAH

KEKUATAN ALLAH

Keluaran 20 : 1 – 17, Mazmur 19, 1 Korintus 1 : 18 – 25, Yohanes 3 : 13 – 22


Orang Yahudi menghendaki tanda, bukti berdasarkan tafsiran mereka atas kitab suci; orang Yunani mencari hikmat, hal-hal yang masuk akal, hal-hal yang logis. Berita tentang Tuhan Yesus yang disalibkan adalah batu sandungan, karena sudah berpuluh-puluh generasi mereka percaya dan mengharapkan bahwa Kristus akan datang sebagai penguasa yang akan memulihkan keadaan Israel. Bagaimana mungkin ia disalibkan? Ia bertentangan dengan tradisi keagamaan. Menjadi kebodohan bagi orang Yunani, karena salib sebagai jalan keselamatan bertentangan dengan pikiran logis.

Karena itu penolakan orang Yuhadi dan Yunani terhadap realitas Kristus yang disalibkan itu hal yang sangat wajar, karena sebagian besar manusia memang enggan dan tidak mau bersusah-susahan untuk menerima kebenaran yang baru. Manusia lebih senang bermain-main dengan kebenaran yang telah ia miliki sendiri. Karena itu sekali lagi, penolakan ini adalah penolakan yang wajar.

Namun demikian wajar belum tentu benar, sebab ketidak-sediaan menerima hal

yang baru, terlebih lagi kalau hal itu sebenarnya sudah diisaratkan dalam pengalaman sejarah, sebenarnya adalah tanda dari keegoisan manusia. Ini adalah tanda bahwa manusia itu cenderung mempertuhankan dirinya sendiri, memutlakkan kebenarannya sendiri; padahal hanya ada satu yang mutlak di dunia ini yaitu Allah sendiri. Penolakan ini adalah tanda bahwa manusia cenderung mendewakan hasil pengamatannya, mendewakan hasil pikirannya. Manusia lupa bahwa Allah dapat saja melakukan apapun di luar jangkauan daya nalar manusia, di luar kemampuan berpikir manusia.

Manusia zaman sekarang terkadang menolak realitas Kristus yang disalibkan itu. Pengakuan atas realitas Kristus yang disalibkan adalah penyaliban ego manusiawi kita dan pengakuan bahwa seluruh kebenaran yang kita pegang harus siap direlatifkan oleh realitas kebenaran salib itu sendiri. Jelaskan makna pengakuan atas kebenaran yang terkandung dalam Salib adalah lambang kesediaan untuk berkorban demi sesama manusia. Itu berarti bila kita menolak memberi diri bagi sesama, kita sedang menolak realitas salib itu. Dan pengorbanan itu harus sampai terasa sakit. Seperti pernah dikatakan oleh Bunda Theresa: Pemberian baru mencapai makna asasinya kalau ia terasa sakit. Jadi, kalau dalam pelayanan terhadap sesama kita melakukannya tanpa pengorbanan yang menyakitkan, maka kita sesungguhnya sedang menolak realitas salib tersebut.

Salib adalah simbol dari kesediaan menyesuaikan diri dan seluruh kehendak kita pada jalan Tuhan. Sebab, untuk memikul salib orang harus menyesuaikan pundak dengan bentuk salib, bukan sebaliknya salib yang harus menyesuaikan bentuknya dengan pundak kita. Jadi, ketika kita membawa kemauan sendiri dalam menjalani hidup, keluarga, karier, dan pelayanan maka kita sedang menolak realitas salib.

Salib adalah simbol dari kesediaan ditertawakan demi kebenaran. Cobalah Anda berjalan-jalan setiap hari ke sana ke mari sambil memikul salib, percayalah bahwa Anda akan ditertawakan, bahkan mungkin dianggap gila. Menjalani hidup pada jalan salib, pada jalan yang dikehendaki Tuhan juga bisa ditertawakan. Menjalani kebenaran dalam dunia yang penuh dengan kepalsuan, tentu saja dapat menimbulkan tertawaan. Menolak sogokan di tengah zaman yang doyan korupsi, tentu saja dapat dipandang aneh. Tapi, itulah realitas salib. Ketika kita tidak rela ditertawakan karena memperjuangkan dan melakukan kebenaran, maka kita sedang menolak realitas salib.

Menerima realitas salib sebagai jalan keselamatan memang terasa aneh, tak masuk akal, kelihatan bodoh, menyakitkan, menertawakan. Tapi, itulah jalan yang telah dipilih Allah untuk menyelamatkan dunia ini. Meminjam pernyataan rasul Paulus:” . . . pemberitaaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah.

(diambil dari buku Dian Penuntun halaman 259 – 261)

No comments:

Followers

Terima Kasih Atas Kunjungan Anda


Kami Kerjalayan Kesehatan Anda

Kami Kerjalayan Kesehatan Anda