Tuesday, May 10, 2016

PENTAKOSTA DAN PERSEMBAHAN SYUKUR TAHUNAN (3)

GKI dalam masa raya Pentakosta menekankan pada tiga hal :
  1. Merayakan-ulang kehadiran Allah Roh Kudus, yang mau terlibat dan menolong kita dalam pergumulan hidup, bahkan dalam hal berdoa. Betapa Ia yang begitu berbeda dengan kita, Sang Ilahi, mau tinggal menetap bersama kita adalah hal yang pantas untuk disyukuri dengan sepenuh keberadaan diri. Bukan itu saja, kehadiran Allah Roh Kudus pun memperdamaikan kita dengan sesama kita. Peristiwa ini adalah kontra dari kisah Menara Babel yang menyerakkan, menceraiberaikan; Pentakosta justru mempersatukan. Inilah yang menjadi alasan terutama menjadikan Pentakosta sebagai suatu kesempatan menyatakan syukur umat kepada Allah Trinitas.

  1. Pemaknaan dalam Perjanjian Lama atas Pentakosta sebagai ucapan syukur terhadap penyelenggaraan Ilahi atas hidup umat melalui panen gandum yang melimpah diteruskan dalam ‘tradisi’ GKI mejadi tradisi sebagai tradisi Persembahan Syukur Tahunan. Itu sebabnya dekorasi di depan mimbar biasanya juga terdiri dari aneka hasil bumi, sayur mayur, umbi-umbian, bebijian dan buah-buahan sebagai simbol pengakuan kita akan penyelenggaraan Ilahi atas hidup kita. Karena jemaat GKI adalah jemaat perkotaan yang tidak lagi berkerja di bidang agraria, maka persembahan yang diberikan tidak dalam bentuk natura, namun uang, yang juga sama dihayati sebagai pemberian dari kemurahaan Allah semata. Kepada anggota jemaat dipersilakan mempersiapkan persembahan uangnya dengan mengingat nilai kepantasan yang tentunya berbeda bagi masing-masing orang. Yang penting adalah adanya kerelaan hati, kesukacitaan dan syukur yang benar ketika menghaturkan persembahan tahunannya itu.

  1. Pemaknaan lain tentang Pentakosta dalam Perjanjian Baru sebagai “panen jiwa” pun dihayati oleh GKI. Persembahan diri dan persembahan waktu ditulis menjadi indikasi yang penting terhadap ada atau tidaknya rasa syukur kepada Allah yang terus menghadirkan diri-Nya itu. Karena itu, GKI biasa membagikan form undangan pelayanan kepada anggota jemaat agar Persembahan yang diberikan tidak melulu uang, namun juga menjadi kesempatan untuk mempersembahkan waktu dan khususnya mempersembahan diri dalam perayaan Pentakosta ini. Namun undangan kepada anggota jemaat dan simpatisan untuk terlibat dalam pelayanan akan disampaikan pada kesempatan lain, yaitu sebuah event yang akan disebut sebagai Festival Pelayan. Undangan itu sifatnya sangat terbuka bagi siapa saja dan kami berharap anggota jemaat dan simpatisan dapat menyambut dengan gembira sebab kami meyakini kesejatian persembahan adalah keseluruhan diri dan hidup kita.

Melalui kolom ini Majelis Jemaat juga hendak mengundang seluruh anggota jemaat dan simpatisan untuk hadir, mempersiapkan diri menyambut Pentakosta dan pemberian Persembahan Syukur Tahunan dengan Doa dalam rangkaian acara Se-Pekan Doa Pra Pentakosta yang diadakan di gereja, di rumah dan di rayon masing-masing. Ada pun penyelenggaraannya mulai  hari Senin, 9 Mei hingga Sabtu, 14 Mei 2016.
Seperti yang tertera di bawah ini.
Selamat bersiap menyambut Pentakosta.

PEKAN DOA PRA PENTAKOSTA

Tema: "Menjumpai Sahabat dalam Doa."


Waktu
Acara
Tempat
Dilayani oleh :
Senin,
9 Mei 2016
19.30 – 21.30
Doa Pujian
Ruang Serba Guna
Pdt. Nindyo Sasongko (dosen STTJ)
Selasa,
10 Mei 2016
19.30 – 21.30
Doa Taize
Ruang Serba Guna
Pdt. Em. Samuel Santoso
Rabu,
11 Mei 2016
19.30 – 21.30
Doa Keluarga
Di rumah masing-masing
Salah satu dari anggota keluarga
Kamis,
12 Mei 2016
19.30 – 21.30
Doa Tarian
Kompleks Gereja
Bpk. Santoso Sri Buwono (Editor BPK Gunung Mulia, Dosen STTJ)
Jumat,
13 Mei 2016
19.30 – 21.30
Persekutuan Rayon 1,2,3,4
Rumah anggota jemaat
Pnt. Adi Netto Kristanto
Pdt. Evelyne Yudiarti
Pdt. Em. Samuel Santoso
Pdt. Em. Henkie K.
Sabtu,
14 Mei 2016

-    Doa Labirin pkl. 06.00
-    Persekutuan Rayon 5,
pkl. 17.30
-Di halaman gereja
-Rumah anggota jemaat
Pnt. Adi Netto Kristanto

No comments:

Followers

Terima Kasih Atas Kunjungan Anda


Kami Kerjalayan Kesehatan Anda

Kami Kerjalayan Kesehatan Anda