Friday, June 3, 2016

Ringkasan Khotbah - 22 Mei 2016

BERSAKSI AKAN KARYA KESELAMATAN ALLAH

Yohanes 16:12-15. Neal M. Flanagan dalam Tafsir Alkitab Perjanjian Baru menjelaskan bahwa Roh Kebenaran (parakletos) akan selalu membimbing para murid, berbicara kepada mereka, apa yang didengar dari Yesus tentang apa yang diterima-Nya dari Bapa. Melalui Roh Kebenaran, apa yang dikatakan Yesus dalam kerajaan Bapa, sekarang diteruskan kepada para murid. Sedangkan dalam Alkitab Edisi Studi, dijelaskan bahwa Yesus memberitahukan murid-murid-Nya bahwa Ia akan mengirim Roh Kudus untuk menolong mereka, mengajarkan mereka segala sesuatu dan mengingatkan mereka akan apa yang telah Yesus ajarkan kepada mereka. Ia akan memperhatikan kepada yang benar, dan memimpin mereka ke dalam seluruh kebenaran. Sedangkan Eko Riyadi dalam bukunya yang berjudul Yohanes[1] menjelaskan bahwa Yesus berbicara kembali tentang peran yang dijanjikan oleh Roh Kebenaran yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Nya. Yesus sudah mengatakan banyak hal kepada para murid dalam wasiat terakhir-Nya, dan ternyata Ia masih mempunyai banyak hal lain yang harus dikatakan-Nya kepada para murid. Namun demikian, Yesus tidak menyatakan hal-hal itu kepada mereka karena sekarang mereka belum dapat menanggungnya. Apa sebenarnya yang belum dapat ditanggung oleh para murid itu?  Salah satu hal yang sampai saat ini belum disampaikan oleh Yesus kepada para murid adalah bagaimana Ia akan kembali kepada Bapa di surga. Yesus tahu bagaimana Ia akan kembali kepada Bapa, yakni melalui salib. Akan tiba saatnya semua yang diberitahukan oleh Yesus itu sungguh-sungguh terjadi. Kematian dan kebangkitan Yesus akan menyatakan kebenaran perkataan Yesus. Pada saat itulah, Roh Kebenaran akan mengajar para murid dan memimpin mereka ke dalam seluruh kebenaran yang dinyatakan oleh Yesus.

Bimbingan Roh Kudus itu bukan hanya bimbingan intelektual (kognitif) untuk mengerti apa yang dikatakan oleh Yesus. Bimbingan Roh Kudus itu juga nyata di dalam cara hidup yang sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Yesus. Cara hidup yang ditempuh oleh Roh Kudus adalah cara hidup seorang saksi yang memberi kesakisan akan Yesus sendiri. Sebagaimana Yesus bersaksi tentang Allah, Roh Kudus dan para murid juga bersaksi tentang Yesus. Dalam pemahaman ini, iman yang dimiliki oleh para murid bukan hanya soal intelektual (kognitif) semata, melainkan juga soal praksis (aksi-refleksi) dalam hidup. Iman menjadi nyata dalam kesaksian. Roh Kuduslah yang membimbing para murid ke dalam seluruh kebenaran ini. Roh Kebenaran itu itu tidak berkata-kata dari dirinya sendiri. Kata-kata Roh Kudus bukanlah kata-kata baru dibandingkan dengan apa yang telah dinyatakan oleh Yesus. Kata-kata Roh Kudus menyatakan kembali apa yang dikatakan oleh Yesus. Ia hanya mengatakan apa yang telah didengar-Nya dari Yesus. Ia juga akan memberitahukan kepada para murid hal-hal yang  akan datang yang juga didengar dari Yesus. Hal-hal akan datang yang akan diberitahukan oleh Roh Kudus hanya mengatakan apa yang dikatakan oleh Yesus, hal-hal akan datang yang sudah dikenali oleh Yesus pun dinyatakan-Nya kepada Roh Kudus itu.

Dengan menyatakan seluruh kebenaran yang diterima-Nya dari Yesus, Roh Kudus memuliakan Yesus. Hal ini sama dengan apa yang terjadi pada Yesus. Yesus menyatakan segala yang didengar dari Bapa dan melakukan apa yang dikehendaki oleh Bapa dan dengan demikian Bapa dipermuliakan dalam diri-Nya. Kini Roh Kudus menyatakan apa yang dikatakan oleh Yesus, maka Yesus pun dipermuliakan di dalam Dia. Ayat 15 menutup pembicaraan tentang peran Roh Kudus ini dalam hubungan Bapa-Anak-Roh Kudus. Yesus menyatakan bahwa segala sesuatu yang dipunyai oleh Bapa adalah kepunyaan-Nya. Apa yang dipunyai oleh Anak disampaikan-Nya kepada Roh Kudus. Roh Kudus pun menyampaikan kepada para murid apa yang diterima-Nya dari Anak. Roh Kudus adalah Roh Kebenaran yang memimbing para murid untuk mengerti kebenaran perkataan dan tindakan Yesus sebagai Dia yang  yang diutus oleh Allah.  Selanjutnya dalam Alkitab Edisi Studi dikatakan bahwa melalui Roh Kudus Allah hadir dan berkarya di dalam dunia. Perjanjian Lama menyatakan bahwa Roh Allah berkarya pada waktu penciptaan dunia. Sedangkan bagi Paulus, Roh Kuduslah yang membebaskan umat Allah yang baru dan mengubah kehidupan mereka, sehingga mereka dapat mengalami damai sejahtera dan taat kepada Allah.

(Diambil dari buku Dian Penuntun edisi 22 hal.2-3 )




No comments:

Followers

Terima Kasih Atas Kunjungan Anda


Kami Kerjalayan Kesehatan Anda

Kami Kerjalayan Kesehatan Anda