Saturday, June 18, 2016

Ringkasan Khotbah - 12 Jun 2016

Komunitas Cinta Kasih
Lukas 7:36-8:3

Sekilas nampaknya tidak ada yang istimewa dengan kisah yang ditulis Lukas dalam pasal 8:1-3.
Namun jika kita membaca dengan cermat, maka kita akan menemukan bahwa ini adalah kisah yang ganjil. Betapa tidak...
Diceritakan bahwa Tuhan Yesus pergi dari kota ke kota dan dari desa ke desa untuk memberitakan Injil Kerajaan Allah. Ini adalah misi dan pekerjaan yang luar biasa. Ini adalah tanggung jawab yang besar. Untuk menyelesaikannya tentulah dibutuhkan kekuatan dan dukungan yang juga besar.
Lalu di mana ganjilnya kisah ini?
Keganjilan itu muncul ketika Lukas menyebutkan dengan siapa Tuhan Yesus melaksanakan misinya itu.
Pertama, Lukas menceritakan bahwa Tuhan Yesus pergi bersama dua belas muridNya. Siapa mereka? Sebut saja satu nama yaitu Simon Petrus yang dalam perjumpaannya yang pertama dengan Tuhan berteriak, "Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa (Lukas 5:8).
Bukankah ini aneh? Tuhan mau memberitakan Injil Kerajaan Allah, yang Kudus dan mulia, namun mengapa Ia malah memilih orang berdosa semacam Petrus, bukankah Kerajaan Allah itu kudus dan mulia, jadi tentu akan lebih mudah membuat orang-orang percaya dan menerima pemberitaanNya tentang Kerajaan Allah jika Ia pergi bersama dengan orang baik-baik atau jika perlu dengan alim ulama?
Keganjilan kedua muncul dalam kalimat selanjutnya, (8:2), Yesus juga pergi dengan beberapa perempuan salah satunya adalah Maria Magdalena, yang telah dibebaskan dari tujuh roh jahat yang merasukinya. Bukankah dalam pemahaman umum, orang yang bisa dirasuk adalah orang yang lemah imannya? Maria Magdalena dirasuk sekaligus oleh tujuh roh jahat (angka tujuh sekaligus juga simbol dari kekuatan/kesempurnaan), bukankah ini artinya bahwa iman Maria betul-betul lemah (jika tidak mau dibilang rusak), sehingga kekuatan roh jahat itu bisa dengan leluasa (sempurna) menguasai dirinya? Aneh bukan, bagaimana orang yang lemah imannya justru diajak Tuhan untuk bersama dengan Dia memberitakan Injil Kerajaan Allah? Bukankah Kerajaan Allah adalah tempat bagi mereka yang kokoh imannya?
Kisah tentang Tuhan Yesus memberitakan Injil Kerajaan Allah bersama dengan rombongan orang berdosa dan terbuang ini didahului dengan kisah tentang seorang perempuan yang mengurapi kaki Yesus di rumah Simon, orang Farisi (pasal 7:36 dst).
Petrus dan Maria Magdalena sama hal nya seperti perempuan berdosa yang mengurapi kaki Yesus, mereka adalah
a.    Orang-orang yang menyadari keberdosaannya, sehingga mereka terluput dari kesombongan rohani dan kecenderungan menganggap diri lebih baik dari yang lain.
b.    Mereka adalah orang-orang yang merasa amat sangat membutuhkan pertolongan Tuhan. Jiwa mereka terbuka untuk menerima anugerah pengampunan dari Allah. Dan serentak berhenti menghukum diri secara terus menerus dengan memberi label buruk pada diri sendiri (istrinya tidak berguna; suami tidak bertanggung jawab, anak durhaka, bodoh, tidak punya talenta apa-apa dan lain-lain).
c.    Mereka adalah orang-orang yang tahu bagaimana seharusnya menghargai pengampunan dari Allah, yaitu dengan mengabdikan hidup kepada Kristus melalui kesediaan mengampuni dan melayani sesamanya (bandingkan bacaan kedua dari Galatia 2:20, Paulus yang sudah diampuni itu bersaksi bahwa hidupnya kini adalah milik dan bagi Kristus).

Mereka pernah berdosa namun sejak perjumpaannya dengan Yesus, mereka berjuang untuk meninggalkan itu semua. Kini nama mereka bukan lagi disebut sebagai orang berdoaa, melainkan sebagai murid-murid yang dikasihi Tuhan, sahabat, bahkan anak-anak Allah. Mereka menjadi suatu Komunitas Cinta Kasih, persekutuan di mana cinta dan kasih itu menjadi yang diperjuangkan dan dihadirkan bersama secara terus menerus.
Tuhan Yesus kepada Simon orang Farisi mengatakan bahwa orang yang banyak diampuni melakukan tindak cinta kasih dengan berlimpah seperti perempuan yang mengurapi kakiNya.
Seberapa banyak kita sudah diampuni Tuhan? Semestinya itu nampak dari seberapa banyak tindakan cinta kasih yang kita lakukan terhadap sesama. Dengan demikian Komunitas Cinta Kasih akan terus hadir serentak dengan kehadiran orang-orang yang menerima pengampunan Kristus, termasuk di jemaat GKI Kedoya ini.

(Kotbah 12 Juni 2016 diringkas oleh Pdt. EY)

No comments:

Followers

Terima Kasih Atas Kunjungan Anda


Kami Kerjalayan Kesehatan Anda

Kami Kerjalayan Kesehatan Anda