Saturday, September 10, 2016

Ringkasan Khotbah - 04 Sep 2016

BUKAN AKU YANG MENENTUKAN, TAPI DIA !
Luk.14:25-33

Apakah Yesusnya Lukas beda dengan Yesus dari Injil-Injil dan surat-surat lain Perjanjian Baru ? yang selama ini terpateri dalam kepala dan hati kita, bukanlah Yesus selalu mengajarkan kasih, belas kasihan dan kelembutan? karena perikop kita begitu memukau kalau bukan memukul. Dia berkata, “Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.” (Lukas 14:26). Sebenarnya ini adalah respon Yesus kepada orang-orang yang berduyun-duyun mengikuti dalam perjalanan ke Yerusalem. Mereka mungkin mengira ini perjalanan senang-senang dengan banyak berkat, mujizat dan makanan. Padahal ini perjalanan menuju kematian Yesus di kayu salib. Jadi secara hiperbolis Yesus menekankan, mengikut Dia berarti bersedia menanggung hal-hal yang pahit, melepaskan diri dari ikatan-ikatan yang erat (keluarga dan harta), dan menempatkan Tuhan di atas segala hal.
Cerita membangun menara dan pergi berperang, menekankan perlunya duduk mempertimbangkan, biaya, risiko, hasil dan akibat. Singkat kata, mengansipasi total, jangan setengah-setengah dan mengambil keputusan yang tepat. Refleksi mendahului tindakan atas pilihan-pilihan.
Semua bacaan leksionari (Ulangan 30:15-20, Filemon 1-21, Lukas 14:25-33) dan Mazmur 1 memperhadapkan orang pada pilihan-pilihan. Pilihan Lukas: antara memilih Tuhan atau memilih semua yang kita cintai. Pilihan Musa: kehidupan atau kematian, berkat atau kutuk. Pilihan pemazmur: antara menjadi orang baik atau orang fasik. Pilihan Paulus bagi Filemon: antara menerima kembali Onesimus sebagai budak atau menerima kembali Onesimus sebagai saudara seiman.
Semua pilihan ini ditawarkan dengan nada tendensius dan persuasif. Lukas mendorong agar orang-orang di sekitar Yesus melepaskan diri dari kecintaan kepada diri, keluarga dan harta, yang melebihi cinta kepada Tuhan. Musa mendorong umat Israel: Pilihlah kehidupan. Pemazmur mendorong agar jangan memilih kebinasaan melainkan kehidupan. Paulus jelas-jelas mendorong Filemon untuk menerima Onesimus “sebagai saudara yang kekasih.”
Jadi tema “Bukan Aku yang Menentukan, tetapi Dia” mesti dilihat sebagai “aku memilih pilihan, Allah menentukan hasil dan akibatnya.” Bulan keluarga yang dimulai dengan tema “Keluargaku sahabatku” adalah upaya menanamkan penghayatan bahwa keluarga adalah anugerah Allah, kita pantas mensyukurinya, namun Tuhan melebihi segalanya.


 (Disarikan dari kotbah Pdt. Em. Kuntadi Sumadikarya, 4 September 2016, oleh KS)

No comments:

Followers

Terima Kasih Atas Kunjungan Anda


Kami Kerjalayan Kesehatan Anda

Kami Kerjalayan Kesehatan Anda