Sunday, September 4, 2016

Ringkasan Khotbah - 28 Agustus 2016

 “KEHORMATAN ITU TIDAK DICARI TETAPI DIBERI!”
Lukas 14:7-14

Kisah Gloria Natapradja Hamel mungkin bisa menggambarkan pernyataan di atas. Gloria dicoret dari keanggotaan Paskibraka 2016 oleh Kemenkumham dua (2) hari sebelum hari-H. Gloria tidak diakui sebagai WNI karena memiliki paspor Perancis. Tetapi kemudian apa yang terjadi? Gloria menjadi satu-satunya anggota paskibraka yang makan siang dengan Presiden. Dan saat makan siang itu pula Presiden memutuskan Gloria bisa ikut dalam Pasukan Penurunan Bendera Pusaka. Sebuah kehormatan bagi seorang yang tidak diakui sebagai WNI.
Dalam bacaan kita, para tamu di perjamuan tersebut merasa diri sebagai orang terhormat karena diundang oleh orang terhormat maka mereka berusaha duduk di tempat terhormat supaya mereka tambah dihormati dan tambah terhormat pula. Kehormatan adalah hasil dari sebuah usaha dan kerja keras, dan itu merupakan sebuah kebanggaan dan harga diri yang tinggi. Tapi Tuhan Yesus berkata: Siapa meninggikan diri akan direndahkan, siapa merendahkan diri akan ditinggikan (ay. 11). Seberapa sering kita merasa diri menjadi terhormat karena usaha dan kerja keras kita? Amsal 18:21 berkata: Tinggi hati mendahului kehancuran, tetapi kerendahan hati mendahului kehormatan. Sebaliknya, jika kita mengakui masih banyak orang lain yang patut kita hormati, maka Tuhanlah yang akan membalasnya, yaitu saat kita berjumpa dengan Kristus! Wujudkanlah kerendahan hatimu dengan mengundang orang-orang miskin, cacat, lumpuh, buta (ay. 13). Karena ketika engkau mengundang mereka makan dalam perjamuanmu, mereka merasa dihargai dan dihormati olehmu. Filipi 2:3-4 berkata: ... hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.
Berkaitan dengan HUT GKI: sebagai jemaat, umat Tuhan, komunitas orang beriman, keindonesiaan GKI yang bermula dari Gereja yang kental dengan ketionghoaan dengan nama Tiong Hoa Kie Tok Kaw Hie, akan tampak melalui:
ü     Kerendahan hati dan mementingkan kepentingan orang lain dalam relasi antar pribadi dengan berbagai suku dalam jemaat maupun di luar jemaat. Demikian pula dalam relasi sebagai sebuah komunitas umat beriman dengan komunitas lain yang berbeda: dengan gereja lain, kelompok agama lain, kelompok-kelompok lain dalam masyarakat.
ü     Keterlibatan aktif GKI sebagai jemaat yang peduli dan berpihak kepada orang-orang atau kelompok masyarakat yang terpinggirkan dan disingkirkan.

SELAMAT ULANG TAHUN UNTUK KITA SEBAGAI JEMAAT GEREJA KRISTEN INDONESIA.
TUHAN MEMBERKATI


 (Disarikan dari kotbah Pdt. Hernadi Kurniawan, 28 Agustus 2016, oleh HK)

No comments:

Followers

Terima Kasih Atas Kunjungan Anda


Kami Kerjalayan Kesehatan Anda

Kami Kerjalayan Kesehatan Anda