Sunday, November 13, 2016

Ringkasa Khotbah - 06 November 2016

Jaminan Keselamatan dalam Penebus yang Hidup
Ayub 19:23-27; LUKAS 20:27-38
Lagu dalam Kidung Jemaat yang berjudul Yesus Kawan yang Sejati berjudul asli What a friend we have in Jesus. Pengarang syair lagu ini adalah Joseph Medlicott Scriven. Joseph adalah orang kelahiran Irlandia dari sebuah keluarga berada. Ada kisah pilu dibalik lagu yang ditulis oleh Joseph ini. Dia mengalami peristiwa dimana menjelang pernikahannya kehilangan calon istrinya karena sebuah kecelakaan, dan itu terjadi tepat di depan matanya. Tentu ini sebuah peristiwa yang memukul hidupnya, kehilangan orang yang sangat dia cintai. Hal itu membuatnya memutuskan pergi meninggalkan Irlandia dan pergi ke Kanada. Ketika akhirnya dia menemukan cintanya kembali dan berencana menikah, Joseph kembali hanyut dalam duka karena calon istrinya kembali direnggut oleh kematian karena penyakit radang paru-paru akut. Tak lama kemudian dia mendengar kabar bahwa ibunya di Irlandia sakit keras. Joseph saat itu tidak mempunyai uang untuk pulang kembali ke Irlandia. Maka Joseph menuliskan surat kepada ibunya tercinta, dalam surat itu dia menuliskan syair lagu What a Friend We Have in Jesus. Sebab sahabat yang setia yang tidak pernah meninggalkannya adalah Yesus.
Apakah kita pernah mengalami kesedihan mendalam seperti Joseph? Ayub dalam kisah hidupnya pernah mengalaminya. Ayub kehilangan harta benda, anak-anaknya, sahabat-sahabatnya, budaknya tidak menghormatinya, istrinya bahkan menyuruhnya untuk mengutuki Allah. Ayub merasa sendiri, ia ditinggalkan oleh orang-orang yang ia cintai, orang-orang terdekatnya. Apakah kita pernah mengalaminya? Ditinggalkan orang terdekat kita saat kita membutuhkan mereka?
Ayub memang mengeluh, namun pada saat yang sama imannya terbit bagai sang surya. Ayub tetap yakin bahwa Tuhan akan menolongnya dan memulihkannya. Iman Ayub berbuah dan kita dapat membaca kisah di akhir kitab Ayub bahwa Tuhan memulihkan keadaaan Ayub dan ia sangat diberkati Tuhan. Itulah bentuk keselamatan yang diberikan Tuhan kepada Ayub. Keselamatan yang diberikan Tuhan terjadi sewaktu Ayub masih hidup, tidak menunggu nanti setelah kematian.
Dalam kehidupan orang percaya Tuhan Yesus memberikan janji keselamatan. Keselamatan itu diperoleh bukan nanti setelah kematian. Sesungguhnya keselamatan itu Tuhan berikan saat ini, ketika kita percaya pada namaNya. Namun kehidupan manusia itu hanya sementara dan manusia akan mati, namun keselamatan tidak akan pernah berhenti. Setelah kematian keselamatan itu nyata melalui kebangkitan. Kita akan dibangkitkan oleh Tuhan dan mengenakan tubuh yang baru, tubuh kebangkitan yang tidak dikuasai oleh dosa dan hawa nafsu.
Tugas kita saat ini adalah menjaga karunia keselamatan yang telah Tuhan anugrahkan kepada kita dengan hidup baik dan benar menurut teladan dan ajaran Tuhan Yesus Kristus. Sebab saat kematian menjemput kita, tak ada satu pun harta atau jabatan yang dapat kita bawa dan persembahkan pada Tuhan. Hanyalah kehidupan kita saat ini yang dapat kita persembahkan pada Tuhan. Kira-kira sudah siapkah kita mempersembahkan hidup kita jika hari ini kita harus dijemput oleh kematian? Selamat menghidupi keselamatan yang Tuhan anugrahkan kepada kita. Amin.
 (Disarikan dari kotbah Pnt. Adi Netto Kristanto  Minggu, 6 November 2016 oleh ANK)







No comments:

Followers

Terima Kasih Atas Kunjungan Anda


Kami Kerjalayan Kesehatan Anda

Kami Kerjalayan Kesehatan Anda