JIKA ENGKAU PERCAYA, ENGKAU
AKAN MELIHAT
Yehezkiel 37 : 1-14, Mazmur
130, Roma 8 : 6-11, Yohanes 11 : 1-45
Tema ini sebuah pernyataan yang mengundang tanya, melihat apa? Yesus
menjawab dalam Yoh. 11 : 40 : “Melihat kemuliaan Allah”. Ketika pernyataan
Yesus tersebut ditambahkan, kepada Tema, memunculkan diskusi yang lebih
panjang. Jawaban bisa membuat kita menjadi tidak nyaman dan merasa tersakiti
seperti kalimat berikut “apabila saudara belum melihat kemuliaan Allah berarti
saudara belum / tidak percaya pada Yesus Kristus (Tuhan) padahal saudara sudah
mengikrarkan pada saat baptis / sidi, terlebih apabila pernyataan tersebut
ditujukan kepada saya sebagai Pendeta. Peristiwa kebangkitan Lazarus dari
kematian adalah pembelajaran yang berharga bagi Maria dan Harta, kemudian kepada
para murid Tuhan Yesus, juga orang banyak yang sedang menyatakan belasungkawa
kepada Maria dan Marta dan juga kepada kita sampai dengan saat ini. Apabila
kita percaya kepada Tuhan dan FirmanNya kita melihat akan kemuliaan Tuhan, dan
itulah yang dialami oleh Maria dan Marta, para murid Yesus dan orang banyak
yang sedang menghibur Marta dan Maria, melalui peristiwa kebangkitan Lazarus.
Saat ini apakah diantara saudara-saudara yang sedang mengalami
pergumulan yang berat yang membuat saudara kehilangan pengharapan kepada Tuhan?
Mungkin masalah kerukunan dalam keluarga, kelahiran seorang anak, pasangan
hidup, kesehatan, pekerjaan atau studi. Adakah diantara saudara yang rindu
mengalami kemuliaan Tuhan sebagai buah kepercayaan saudara kepada Tuhan dan
FirmanNya untuk masalah tersebut? Untuk itu kita belajar dari bangsa Israel di
pembuangan pada jaman nabi Yehezkiel 37 : 1-2, bangsa Israel digambarkan
seperti tulang-tulang kering yang sudah tidak ada tanda kehidupan (tidak ada
harapan hidup lagi). Keadaan tersebut berubah radikal tulang kering dapat hidup
kembali karena Yehezkiel percaya kepada Tuhan dan FirmanNya terbukti Yehezkiel
taat pada perintah Tuhan untuk bernubuat kepada tulang-tulang kering tersebut
Yehezkiel 37 : 4-7 dan terjadilah kemuliaan Tuhan Yehezkiel 37 : 8-14.
Di dalam
Maz. 130 kita menemukan penderitaan bangsa Israel yang diakibatkan masalah
social – politik, dipembuangan mereka menderita karena diperbudak dan yang
lebih berat spiritualitas mereka kering karena tidak bisa bribadah Bait Allah
Yerusalem. Disini para peziarah yang berjalan menuju Yerusalem tidak bisa
banyak-banyak bahkan ada yang sendirian situasi tersebut membuat pemazmur sadar
betul akan keberdosaan bangsanya yang membuat mereka menderita di pembungan itu
sebabnya mereka menangis dan berteriak memohon kepada Tuhan untuk mendapat
pengampunan bd. Maz. 130 : 1-4 seperti teriakan dari jurang yang dalam, lebih
jauh mereka mengharapkan Tuhan lebih dari pengawal mengharapkan pagi Maz. 130 :
5 karena pada pagi hari rasa kantuk yang amat sangat pada malam hari hilang
sama sekali (itu sebabnya sangat dinanti-nantikan).
Dengan sikap seperti dari jurang yang dalam dan lebih dari pengawal
mengharap pagi mereka berharap pertolongan Tuhan yang mereka percayai. Bangsa
Israel menyaksikan kemuliaan Tuhan melalui pengampunan dosa dan pembebasan dari
pembuangan Maz. 130 : 7-8. Saudara-saudara yang sedang mengalami penderitaan
karena keberdosaan (keinginan daging) apakah itu dosa obat-obat terlarang,
seksual atau korupsi yang membuat kita tidak taat pada hukum Allah dan bahkan
menjadi seteruNya. Marilah kita memohon agar RohNya yang telah membangkitkan
Kristus Yesus dari antara orang mati, juga menghidupkan tubuh kita yang fana
oleh RohNya Roma 8 : 6-11.
(disarikan
dari kotbah Pdt. Em. Nurhayati Girsang Minggu, 2 April 2017 oleh NG)
No comments:
Post a Comment