Saturday, April 1, 2017

Ringkasan Khotbah - 26 Mar 2017

MELIHAT TETAPI BUTA
Yohanes 9:1-41

Dalam kisah penyembuhan seorang yang buta sejak lahirnya, ada juga orang yang melihat, tetapi buta. Orang, atau lebih tepatnya orang-orang, ini adalah orang-orang Yahudi dan kaum Farisi yang tidak mau mengakui bahwa Yesus adalah Tuhan, yang datang ke dunia diutus Allah Bapa, dan sekarang sedang melakukan karya penyelamatan. Sudah sangat kasat mata bahwa Tuhan memiliki kuasa untuk melakukan perbuatan besar, seperti memelekkan mata seseorang yang buta sejak lahirnya. Orang itu ada di depan mereka dan beberapa kali mereka interogasi. Banyak orang juga dapat menjadi saksi. Tetapi, orang-orang Yahudi dan kaum Farisi ini bergeming tidak (mau) mengakui bahwa Yesus datang dari Allah yang sedang menjalankan misi untuk menyelamatkan manusia berdosa. Mereka menganggap bahwa Yesus tidak mungkin berasal dari Allah hanya karena Ia menyembuhkan orang pada hari Sabat. Orang-orang ini melihat tetapi buta. Mata iman, mata hati dan pikirannya, dibutakan oleh doktrin dan ritual agama yang mereka buat sendiri.
Dengan dalih prinsip teologi, mereka mengeraskan hati dan menutupnya bagi kebenaran ilahi. Pada waktu Tuhan Yesus diadili, tampak lebih banyak lagi massa Yahudi yang melihat tetapi buta. Di hadapan Pilatus yang mengadili Yesus, mereka berteriak-teriak histeris, ‘salibkan Dia, salibkan Dia’.
Berbeda halnya dengan orang-orang ini, orang yang buta sejak lahirnya itu justru dapat melihat bahwa Yesus adalah Mesias. Perbuatan Allah yang besar pada dirinya memang membantunya melihat, bahwa tidak mungkin orang yang melakukannya tidak berasal dari Allah. Karena itu, pada akhirnya dia mengaku percaya bahwa Yesus adalah Tuhan dan sujud menyembah Yesus. Rasa syukur dan kerendahan hati membawanya melihat bahwa Yesus adalah Mesias dan dia diselamatkan. Dengan demikian, bukan hanya mata jasmaninya yang telah dibukakan Tuhan, tetapi juga mata hatinya. Inilah maksud kedatangan Yesus ke dunia ini yang juga kita peringati kembali dalam Minggu Prapaska yaitu agar dunia membuka hati untuk menerima anugerah kasihNya, dan tidak tinggal dalam kungkungan dosa dan kegelapan.
Banyak orang hatinya buta, dan hidupnya digelapkan oleh dosa, keinginan-keinginan egoistik yang memetingkan diri sendiri, ataupun “doktrin-doktrin” yang menyesatkan. Mereka ini menjadi buta, walaupun dapat melihat, dan terancam untuk tetap tinggal dalam dosa. Karena itu, umat Tuhan yang telah melihat terang, dipanggil untuk memberitakan Tuhan yang adalah Terang Dunia dan karya kasihNya yang menyelamatkan orang berdosa, supaya mereka dapat melihat Dia, mengenalNya dan diselamatkanNya. Tuhan menyembuhkan orang dari kebutaan, baik fisik inderawi maupun kebutaan hati. Umat yang telah melihat Tuhan sebagai terang dunia, kiranya juga dapat meneladani Tuhan dengan memberitakan karya mesianikNya dan menjadi terang bagi sekitarnya.


 ( diambil dari buku Dian Penuntun edisi 23 hal. 165-166)

No comments:

Followers

Terima Kasih Atas Kunjungan Anda


Kami Kerjalayan Kesehatan Anda

Kami Kerjalayan Kesehatan Anda