Saturday, September 16, 2017

Ringkasan Khotbah - 10 Sep 2017


MENOLAK DIAM
Menegur dengan benar dan bijaksana orang yang bersalah bukanlah sebuah tindakan yang mudah dilakukan. Dalam banyak kasus terbukti bahwa sahabat yang dekat sekali pun sering merasa sungkan atau enggan dimintai tolong untuk menegur sang teman karib yang sudah melakukan kesalahan fatal dan berada dalam bahaya. Biasanya orang takut kalau yang ditegur tidak terima, takut disalahkan, kuatir persahabatan jadi berantakan sampai alasan, yang nampaknya sangat saleh, bukankah kita ini juga orang yang berdosa!
Bagi umat Tuhan, ‘menegur orang yang berdosa’ itu bukan soal saya mau melakukan atau tidak mau melakukan tetapi perkara yang wajib dan harus dilakukan, karena Tuhan sendiri yang memerintahkannya. Tindakan menegur orang yang berdosa  tentu tidak secara  sembarangan tetapi sesudah semua masalah  yang berdampak buruk bagi pribadi yang bersangkutan, bagi keluarga, bagi gereja, dan bagi kesejahteraan dan kedamaian masyarakat luas serta sudah dipastikan kebenarannya jadi bukan hanya berdasarkan prasangka. Tindakan menegur juga mesti didului dengan memastikan bahwa tindak menegur yang dilakukan itu bermotif tunggal ‘kasih’, tidak berdasar rasa iri atau dengki atau hal-hal lain yang egois sifatnya lalu dilakukan dengan cara yang terhormat, bijaksana meski pun tegas. Menegur tidak dalam rangka menjatuhkan nama baik atau menghancurkan kehidupan tetapi justru supaya keselamatan dan kesejahteraan dari Tuhan bisa diwujudnyatakan meski pun orang bisa berdosa. Bagi umat Allah kesertaan dalam karya Allah ‘menegur umat yang berdosa’ bersangkut paut dengan kualitas iman orang yang bersangkutan. Umat diikut sertakan bukan utamanya karena sang penegur lebih suci atau lebih baik daripada yang ditegur tetapi Tuhan memberikan kepercayaan dan tanggungjawab umat terhadap sesamanya (jadi salah satu bentuk persekutuan)  tetapi sekaligus membawa kehormatan Tuhan dalam karya ini.

Selamat melaksanakan kehormatan dari Tuhan ini sebagai jemaat-Nya yang dewasa dan matang. Tuhan, oleh kuat kuasa dan hikmat dari Roh Kudus akan menyertai kita.



(disarikan dari khotbah Pdt. Em. Samuel Santoso, 10 September 2017 oleh ss)

No comments:

Followers

Terima Kasih Atas Kunjungan Anda


Kami Kerjalayan Kesehatan Anda

Kami Kerjalayan Kesehatan Anda