Sunday, October 29, 2017

Ringkasan Khotbah - 22 Oktober 2017

Berkarya di Tengah Dunia
Matius 22:15-22

Faithful Presence adalah gaya kehadiran gereja di tengah dunia yang direkomendasikan oleh James Davison Hunter dalam bukunya yang berjudul To Change The World. Bahwa gereja seharusnya menjadi pihak yang setia hadir mendapingi dunia dalam segala kelemahan dan kelebihannya. Bekerja bersama meneruskan karya ciptaan Allah, bukan menarik diri atau memusuhi realita dunia yang ada. Gereja dapat berkarya di tengah dunia dengan anugrah yang Allah berikan. Dalam bacaan Injil Matius hari ini kita melihat bagaimana sikap Yesus yang tidak antipati dengan realita dunia yang kadang membuat dilema.
Kebencian orang Yahudi yang begitu besar terhadap Yesus memaksa mereka bekerja sama dengan kelompok Herodian yang berseberangan dengan mereka. Hal itu mereka lakukan demi menjatuhkan Yesus dan menangkap-Nya. Mereka datang dengan pertanyaan tentang membayar pajak yang saat itu membebani umat Yahudi dan membuat dilema secara spiritual. “Katakanlah kepada kami pendapat-Mu: Apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak?” Sebab membayar pajak kepada kaisar identik dengan mendukung kekuasaan kaisar yang sudah mengganggap dirinya seperti seorang dewa. Hal itu bertentangan dengan pandangan politik teokratis orang Yahudi, bahwa Allah adalah pemimpin tertinggi bangsa Israel. Tetapi di hadapan Yesus ada pula orang-orang Herodian, antek-anteknya Herodes yang siap menangkap-Nya jika Yesus mengajarkan untuk tidak membayarkan pajak kepada Kaisar. Yesus mengetahui niat mereka dibalik pertanyaan yang diajukan kepada-Nya. Oleh sebab itu Yesus memberikan jawaban yang bijaksana dan dapat diterima oleh orang-orang Farisi dan Herodian, “Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah yang wajib kamu berikan kepada Allah.”
Yesus tidak menolak realita dunia tentang membayar pajak kepada Kaisar, tetapi Yesus juga tidak mengabaikan aspek spiritual tentang membayarkan pajak dan persambahan ke Bait Allah. Ketika kita hidup di dunia maka kita akan terikat dengan peraturan dunia, dalam hal ini Tuhan Yesus mengajarkan ketaatan dalam menjalankan peraturan dunia yang ada. Ketaatan terhadap peraturan dunia menjadi sebuah karya nyata bagi dunia. Ketaatan itu tidak disamakan dengan ketaatan kepada Allah, tetapi disejajarkan. Sebab setiap pemerintahan yang ada itu berasal dari Allah (Roma 13:1). Dalam kisah sebelumnya, yakni Matius 17:27 Yesus juga membayarkan pajak, Yesus memberikan teladan ketaatan itu.
Tahukah Saudara, bahwa tanah dimana gedung gereja GKI Kedoya ini berdiri adalah tanah milik Pemda DKI Jakarta dan GKI Kedoya wajib membayar pajak per lima tahun untuk ijin penggunaan bangunan? Dalam hal ini pemerintah menjadi partner bagi GKI Kedoya yang saling membantu. Pajak yang dibayarkan ke Pemda adalah untuk kepentingan umum bagi masyarakat DKI Jakarta. Yesus tidak antipati kepada dunia, bahkan kehadiran-Nya di dunia pun karena kasih-Nya yang besar. Gereja juga diundang untuk hadir mendampingi dunia dengan penuh kasih.

(disarikan dari khotbah Pnt. Adi Netto Kristanto ,22 Oktober 2017 oleh ank)



No comments:

Followers

Terima Kasih Atas Kunjungan Anda


Kami Kerjalayan Kesehatan Anda

Kami Kerjalayan Kesehatan Anda