PEMBAHARUAN HIDUP
Markus 1:15
Masa Prapaska diawali dengan Rabu Abu; melalui Kebaktian Rabu Abu,
umat diharapkan untuk membuka diri dalam penyesalan akan dosa. Perayaan
Rabu Abu bukan sekedar acara yang diselenggarakan hanya sebagai pelengkap dari
masa Prapaska. Kehidupan manusia telah rusak oleh dosa. Oleh sebab itu, perlu
ada perbaikan supaya yang rusak dapat diperbaiki dan yang berantakan
dirapihkan. Masa Prapaska, membawa kita untuk mengingat ulang jejak langkah
Tuhan dan Juruselamat kita Kristus Yesus yang menderita demi kasih-Nya kepada
manusia.
Kristus Yesus Tuhan yang hadir dalam kehidupan manusia supaya
mengalami “Pembaharuan Hidup”. Kehadiran Kristus Yesus Tuhan adalah wujud dari
kehadiran Kerajaan Allah. Seluruh kata atau ajaran-Nya serta tindakan-Nya
adalah bukti “Tatanan Pemerintahan Allah” dalam kehidupan manusia.
Manusia bisa memahami dan mengikuti “Tatanan” tersebut apabila
telah mengalami “Pembaharuan Hidup”, yaitu :
1. Bertobat/Pertobatan = “Metanoia” yang berarti “perubahan
batin”. Bukan sekedar mengatakan “ya, saya percaya”, tetapi dari hati yang
terdalam menyesali dosa dan menanggalkannya. Membuang dosa dan tidak lagi hidup
dalam dosa.
2. Percaya kepada DIA, Tuhan yang menyatakan Kebenaran
yang hakiki, Tuhan yang adalah sumber pengharapan dan kasih, yang selalu
menepati “janji” penyertaan-Nya dan menganugerahkan keselamatan/Hidup
Kekal.
3. Bagi setiap orang yang telah mengalami “Pembaharuan
Hidup”, maka akan memiliki kekuatan untuk menghadapi setiap pergumulan dan
tantangan hidup. Perhatikan cerita Nuh; Melaksanakan perintah Tuhan untuk
membuat bahtera, sekali pun orang–orang di sekelilingnya menertawakan dan
menganggap aneh. Nuh tetap melaksanakan perintah Tuhan, dan selamat dari
bencana air bah.
4. Kematian dan Kebangkitan Kristus adalah bukti kasih
Allah yang membebaskan orang dari dosa. Mengakui diri sebagai orang/umat
tertebus adalah hidup dalam kerelaan untuk mengabdi kepada Kristus Yesus Tuhan
dengan kerendahan hati mengaku bahwa Kristus Tuhan adalah Raja.
Dengan demikian, orang yang telah mengalami ”Pembaharuan Hidup”
adalah orang yang dipenuhi kasih Tuhan dan kerelaan (bukan merasa harus,
terpaksa dan dipaksa), untuk melayani dalam ketaatan dan kesungguhan, apa pun
yang menjadi resikonya.
(disarikan
dari khotbah Pdt. Nur Wahyuni K.,18 Februari 2018 oleh nw)
No comments:
Post a Comment